Text
Optimal Produksi dan Distribusi Tempe Menggunakan Model Production Rounting Problem Perishable Inventory Dengan Kebijakan Optimizied Selling-Optimizied Delivery
Perkembangan usaha industri tempe di Palembang semakin meningkat karena tingkat konsumen yang semakin bertambah. Salah satu usaha industri tempe rumahan di Palembang adalah Industri tempe Ibu Ana. Satu hari ibu Ana memproduksi tiga kemasan tempe yang dikemas berbeda beda yaitu tempe daun, tempe plastik kepingan dan tempe plastik batangan. Tempe merupakan produk yang bersifat perishable. Penelitian ini bertujuan untuk meminimalkan biaya produksi, mendapatkan rute dan jumlah produksi yang optimal menggunakan model Production Routing Problem Perishable Inventory (PRPPI) dengan kebijakan Optimized Selling - Optimized Delivery (OS-OD). Pada penelitian ini menggunakan dua jenis kemasan tempe yaitu tempe plastik kepingan dan tempe plastik batangan. Biaya produksi dan jumlah produksi tempe plastik kepingan dan tempe plastik batangan tanpa selama 7 hari adalah Rp.179.750, Rp.197.550, Rp.161.850, Rp.175.750, Rp.197.550, Rp.215.450, Rp.215.450, Rp.105.050, Rp.122.350, Rp.118.550, Rp.96.450, Rp.106.450, Rp.119.750, Rp.105.250 dengan jumlah produksi 75, 82, 67, 73, 82, 90, 90, 52, 52, 52, 40, 45, 45 dan 52 potong tempe plastik kepingan dan tempe plastik batangan. Rute pendistribusian tempe plastik kepingan dan tempe plastik batangan untuk hari Senin dan hari Sabtu adalah Depot → pasar Kebon Semai→ pasar Sekip Ujung → pasar Perumnas → Depot, Hari Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at dan Minggu adalah Depot → pasar Perumnas → pasar Sekip Ujung → pasar Kebon Semai → Depot. tempe plastik batangan ibu Ana pada hari Senin, Selasa, Kamis, Jum’at dan Minggu yaitu rutenya dari Depot → pasar Perumnas → pasar Sekip Ujung → pasar Kebon Semai → Depot. Sedangkan untuk hari Rabu dan hari Sabtu menggunakan rute Depot → pasar Kebon Semai→ pasar Sekip Ujung → pasar Perumnas → Depot.
Kata Kunci: PRPPI, Inventory, Perishable, OS-OD
No copy data
No other version available