Text
Perbandingan Pengolahan Pome Dengan Metode Elektrokoagulasi Dan Degradasi Bakteri Indigen (Bacillus Toyonensis Dan Stenotrophomonas Rhizophila) Secara Anaerob
Limbah cair kelapa sawit atau palm oil mill effluent (POME) merupakan air limbah yang mengandung bahan terlarut dengan konsentrasi diatas nilai ambang. Pengolahan POME di Indonesia dengan sistem kolam terbuka kurang efisien karena membutuhkan lahan yang luas serta dapat menimbukan efek gas rumah kaca. Pada penelitian ini digunakan 2 metode yaitu metode kimiawi melalui proses elektrokoagulasi dan secara biologi dengan penambahan bakteri indigen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tegangan pada adaptor terhadap kinerja sistem elektrokoagulasi, waktu proses inkubasi terhadap konsorsium bakteri indigen serta pengaruh kondisi elektrokoagulasi setelah penambahan konsorsium bakteri dalam mengurangi kadar minyak dan lemak, COD, pH, TSS, TDS, logam Fe dan Cu. Pada metode elektrokoagulasi jenis elektroda yang digunakan adalah besi, dengan variasi tegangan adaptor 1.5, 3, 4.5 dan 6 V, sedangkan secara biologi bakteri yang digunakan yaitu Bacillus Toyonensis dan Stenotrophomonas Rhizophila. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil terbaik penggunaan metode elektrokoagulasi untuk penyisihan minyak dan lemak sebesar 93,27 %, COD sebesar 85,71 % pada tegangan 6 V dan selama 6 jam, TDS 39 % pada tegangan 6 V selama 3 jam, TSS 84 %, Logam Cu 46 % pada tegangan 3 V selama 6 jam sedangkan pH dan logam Fe mengalami peningkatan pada tegangan 6 V selama 6 jam yaitu pH menjadi 11,39 dan logam Fe sebesar 92,35 %. Pada penambahan bakteri indigen hasil terbaik untuk penyisihan minyak dan lemak 74,62 %, COD 52,44 %, TSS 43,11 serta pH mencapai 6,38 pada akhir waktu inkubasi selama 6 hari sedangkan untuk nilai TDS, logam Fe dan Logam Cu mengalami peningkatan dengan efesiensi peningkatan tertinggi sebagai berikut TDS 21,42 %, logam Fe 5,3 % dan logam Cu 64,70 %. Hasil penggabungan 2 metode yaitu elektrokoagulasi pada tegangan 6 V selama 6 jam setelah penambahan konsorsium bakteri efektif dapat menurunkan kadar minyak dan lemak sebesar 87,39 %, COD sebesar 56,70 %, TDS 0,42 % Logam Cu 23,33 % serta pH mencapai 8,82 sedangkan untuk nilai TSS dan logam Fe mengalami peningkatan sebesar 15,88 % TSS dan logam Fe 93,74 % pada limbah cair kelapa sawit.
Kata kunci : POME, Elektrokoagulasi, Bakteri indigen, Elektroda Besi
No copy data
No other version available