Text
Studi pemanfaatan batubara compacted coal di temporary stockpile1-A untuk pembuatan briket karbonisasi pada PT Bukit Asam (persero) Tbk. Tanjung Enim Suamtera Selatan
PT Bukit Asam (Persero) Tbk., merupakan salah satu perusahaan pertambangan batubara di Indonesia. Perusahaan ini memiliki 3 lokasi penambangan yang berada di Tanjung Enim, yaitu Muara Tiga Besar (MTB), Tambang Air Laya (TAL), dan Banko yang menghasilkan bermacam – macam kualitas batubara yang salah satunya berkode TE-59 yang merupakan batubara kalori rendah dikarenakan nilai kalori yang berkisar 5900 kal/gr. Batubara TE-59 dapat dimanfaatkan dengan cara di blendding agar menghasilkan batubara BA-61, sebagai bahan bakar pada PLTU Banko maupun sebagai bahan utama pada pembuatan briket batubara karbonisai pada Pabrik Briket Unit Tanjung Enim (PBUTE). Produksi batubara TE-59 yang sangat besar dan tidak diimbangi dengan permintaan konsumen yang besar, mengakibatkan banyaknya timbunan batubara TE-59, khususnya pada temporary stockpile 1-A dimana ada batubara yang sudah ditimbun dari tahun 2013 sampai tahun 2015, hal tersebut mengakibatkan lapisan batubara dibagian bawah mengalami pemadatan kembali sehingga di anggap sebagai compacted coal, lapisan compacted coal ini diduga telah mengalami perubahan kulitas seperti pada nilai kalori. Pada penelitian ini penulis akan membuat briket batubara karbonisasi yang berbahan baku batubara compacted coal yang ada pada temporary stockpile 1-A, sehingga nantinya dapat diketahui apakah batubara tersebut dapat dimanfatkan sebagai bahan baku pembuatan briket batubara karbonisasi pada PBUTE. Untuk mengetahui apakah batubara compacted coal pada temporary stockpile 1-A ini bisa dijadikan sebagai bahan baku utama pembuatan briket batubara karbonisasi, terlebih dahulu dilakukan sampling yang selanjutnya dilakukan analisis proksimat untuk mengetahui apakah compacted coal memenuhi syarat minimal bahan baku utama pembuatan briket yang dipakai pada PBUTE. Setelah didapat hasil analisis proksimat yang menunjukan compacted coal memenuhi syarat, maka dilakukan uji coba pembuatan briket dengan skala laboratorium menggunakan cara dan komposisi bahan – bahan yang sama pada proses pembuatan briket batubara karbonisasi pada Pabrik Briket Unit Tanjung enim. Proses pembuatan briket karbonisasi skala laboratorium ini dilakukan dengan cara memanaskan batubara pada sebuah drum berputar dengan suhu sekitar 450oC sampai asap putih hasil karbonisasi berkurang. Setelah briket hasil penelitian dicetak dan dihilangkan kandungan free moisture-nya, dilakukan analisis proksimat, uji penyalaan,uji kuat tekan, drop shatter test, dan uji lama penyalaan, kemudian hasil nya akan dibandingkan dengan kualitas briket super Pabrik Briket Unit Tanjung Enim. Hasil pengujian briket berbahan baku compacted coal menunjukan kandungan air sebesar 5,4% adb, lebih rendah dibanding briket super PBUTE, fixed carbon sebesar 62,9 % adb, lebih tinggi dibandingkan briket super milik PBUTE, hal ini berdampak pada nilai kalori yang dihasilkan briket compacted coal sebesar 5966 kal/gr dan panas rata – rata yang dihasilkan dari pembakaran briket selama 6 jam sebesar 478,1oC, volatile matter sebesar 18,5 % adb, lebih rendah disbanding briket super milik PBUTE. Hasil pembakaran briket compacted coal tidak menimbulkan asap namun kurang reaktif saat dinyalakan. Pengujian kualitas briket compacted coal menunjukan kuat tekan rata – rata yang didapat sebesar 68 kg/cm2 sehingga sudah memenuhi syarat yang ditentukan pemerintah untuk dapat di produksi dan dipasarkan. Dari hasil dapat disimpulkan bahwa batubara compacted coal yang ada pada temporary stockpile 1-A dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku utama dalam pembuatan briket batubara karbonisasi padaPabrik Briket Unit Tanjung Enim.
No copy data
No other version available