Text
Perencanaan dan perancangan Rumah Mandiri Lansia di Palembang
Manusia tentunya akan melewati proses degeneratif (penuaan) yang mengakibatkan menurunnya fungsi fisiologis dan daya tahan tubuh seseorang. Manusia lanjut usia adalah yang paling rawan dan perlu diperhatikan lebih pada proses tersebut. Menurut data Statistik Penduduk Lanjut Usia tahun 2014 oleh BPS, sebanyak 51% lansia di Sumatera Selatan memiliki keluhan sakit, dan hampir 66% dari yang sakit mengobati dirinya sendiri dengan obat-obatan (tradisional dan/atau modern) dan penanganan yang dilakukan sendiri di rumah. Kurangnya pengetahuan dan kemampuan menjadikan kondisi tersebut menjadi lebih buruk. Untuk itu, manula membutuhkan tempat tinggal dengan penanganan kesehatan 24 jam. Selain itu, manula pada umunya ingin bersosialisasi dengan teman seumurnya, untuk menghindari mereka dari penyakit tua. Untuk itu, Rumah Mandiri Lansia didesain untuk mencukupi kebutuhan manula bersosialisasi dan beraktivitas, serta untuk menghindari mereka dari penyakit tua. Selain itu, dengan adanya kegiatan yang menarik setiap harinya akan menghilangkan mereka dari rasa kesepian dan membangkitkan kualitas hidupnya. Penyelesaian desain yang diterapkan juga memperhatikan perilaku dari manula, seperti menempatkan ruang komunal di antar kamar sebagai ruang sosialisasi, peletakan tempat duduk di pedestrian, mengurangi penggunaan tangga, dan menampilkan fasade yang memberi kesan alami dan nyaman.
Kata kunci: Rumah Manula, Manula Mandiri, Arsitektur Perilaku, Perilaku Lansia, Palembang.
No copy data
No other version available