Text
Kesantunan berbahasa pada legenda tepian musi jilid II karya Yudhy Syarofie
Penelitian ini berjudul “Kesantunan Berbahasa Pada Legenda Tepian Musi Jilid II Karya Yudhy Syarofie”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan kesantunan berbahasa pada Legenda Tepian Musi Jilid II Karya Yudhy Syarofie. Permasalahan pada penelitian ini adalah apa sajakah wujud kesantunan yang terdapat pada Legenda Tepian Musi Jilid II Karya Yudhy Syarofie dan bagaimanakah kesantunan tersebut. Metode yang digunakan adalah metode
deskriptif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui, bahwa semua wujud kesantunan berbahasa ditemukan pada Legenda Tepian Musi Jilid II Karya Yudhy Syarofie yaitu, (1) memberikan nasihat dengan pepatah, (2) ketidaklangsungan tuturan, (3) memuji lawan bicara, (4) penggunaan kata sapaan, (5) pilihan jawaban, (6) penggunaan kata penanda kesantunan, (7) penggunaan kata maaf, dan terima kasih, dan (8) penggunaan nada bicara dan senyuman. Pada penelitian ini muncul kesantunan berbahasa yang dapat dikatakan khas, karena cerita ini merupakan cerita rakyat yang memiliki latarbelakang cerita yaitu kerajaan dan dipengaruhi bahasa daerah dalam ujaran. Dari 289 ujaran, setelah dilakukan analisis, wujud yang paling banyak dijumpai adalah penggunaan kata sapaan dan yang paling sedikit adalah penggunaan nasihat dengan pepatah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan agar membiasakan diri untuk menggunakan bahasa yang santun. Peneliti menyarankan agar peneliti selanjutnya untuk meneliti wujud kesantunan berbahasa mencakup ruang lingkup yang lebih luas lagi.
No copy data
No other version available