Skripsi
ANALISIS KEMAJUAN INSTALASI PENYANGGAAN TAMBANG BAWAH TANAH PADA PEKERJAAN REHABILITASI DENGAN PENDEKATAN TIME AND MOTION STUDY PADA AREA MLA GRS #71 PIPE DRIFTS DAN MLA CONVEYOR GRS #34 XC #2 TO PORTAL DI PT. FREEPORT INDONESIA, PAPUA
PT. Freeport Indonesia (PTFI) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pertambangan mineral. PT. Freeport Indonesia berlokasi di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Penelitian ini dilakukan karena nilai linear meter penyanggaan tambang bawah tanah yang digunakan pada saat ini perlu dirubah menyesuaikan dengan keadaan aktual lapangan di area Mill Level Adit (MLA) terkini. Untuk area Non Conveyor, masalah ini tidak berdampak besar secara produksi, namun menjadikan area yang penyanggaannya rusak ataupun kosong menjadi lebih cepat bertambah dibanding dengan area yang berhasil direhabilitasi, sehingga membahayakan keselamatan baik pekerja maupun alat dan fasilitas yang berada didalam tambang bawah tanah. Namun, untuk area conveyor, selain dapat mengancam produksi, akan berdampak terhadap area dengan penyanggaan yang rusak ataupun kosong menjadi lebih cepat dibandingkan dengan area yang berhasil direhabilitasi. Oleh karena itu diperlukan suatu upaya optimal untuk penanganan kemajuan pekerjaan rehabilitasi penyanggaan tambang bawah tanah tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan mengamati pengerjaan rehabilitasi penyanggaan tambang bawah tanah dengan 2 kondisi yang berbeda di area terowongan yang sama, yaitu kondisi dengan adanya conveyor dengan sampel berlokasi di MLA Conveyor GRS #34 XC #2 to Portal dan kondisi tanpa adanya conveyor dengan sampel berlokasi di MLA GRS #71 Pipe Drifts. Pengambilan sampel dilakukan dengan menerapkan pendekatan time study menggunakan stopwatch. Peneliti mengikuti shift pekerja yang mengerjakan rehabilitasi penyangga mulai dari awal hingga selesai dan pulang dari lokasi kerja. Durasi dan waktu setiap kegiatan, baik pekerjaan instalasi penyangga maupun pekerjaan lainnya dicatat dan kemudian diolah sehingga didapat waktu aktual dan waktu standard dengan rumus yang telah tersedia. Dari waktu inilah nantinya akan diolah bersama dengan data rekomendasi geo engineering dengan rumus yang telah tesedia, sehingga didapatkanlah target linear meter terbaru dan dapat ditentukan schedule pengerjaan setiap harinya sehingga target yang diinginkan tercapai. Sesuai dengan linear meter yang diberikan perusahaan, pekerjaan rehabilitasi penyangga secara general, harusnya dapat terselesaikan 50 linear meter per minggunya atau 7 – 8 linear meter dalam sehari. Namun target tersebut tidak bisa digunakan untuk setiap kondisinya dan sudah tidak cocok digunakan untuk pekerjaan saat ini. Oleh karena itu direncanakan target linear meter terbaru melalui pendekatan time and motion study, direncanakan per kuartal (3 bulan) dan membagi lagi parameternya berdasarkan daerah yang direhabilitasi menjadi 2 kategori, yaitu kategori area Non Conveyor dan area conveyor serta berdasarkan tipe penyanggaan yang dipasang menjadi 2 yaitu primary ground support dan secondary ground support. Maka didapat target linear meter terbaru yang direncanakan per bulan untuk area Non Conveyor dengan rehabilitasi primary ground support sebesar 270 linear meter dan secondary ground support sebesar 270 linear meter serta untuk area conveyor didapat target per kuartalnya untuk primary ground supportnya sebesar 40 linear meter dan secondary supportnya sebesar 60 linear meter. Sehingga target linear meter per minggu untuk area non conveyor adalah 135 linear meter per minggu dan untuk area conveyor adalah 3.33 per minggu.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
2307005552 | T128242 | T1282422023 | Central Library (Referens) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available