Skripsi
UJI LABORATORIUM PERKERASAN POROS MENGGUNAKAN 10% DAN 17% SERBUK LIMBAH BAN LUAR TERHADAP ASPAL (AC 60/70) MELALUI PENGUJIAN MARSHALL DAN PENGUJIAN CANTABRO SCATTERING LOSS
Jenis perkerasan aspal berongga yaitu Porous Asphalt Pavement diperkenalkan pada tahun 1972 di Belanda. Perkerasan aspal poros ini atau Porous Asphalt Pavement adalah aspal beton campuran panas {Hotmix) dengan gradasi pilihan open graded, yaitu High Bonding Asphalt (HBA) yang merupakan bahan anti oksidan yang dapat memperlambat proses penuaan aspal dan mempunyai bahan additif berupa serat selulosa yang mampu meloloskan air karena rongga-rongga udara yang terbentuk dari campuran Campuran ini diharapkan untuk meloloskan air karena kemampuan Aspal Poros yang mengungguli jenis aspal biasa dari ukiiran rongga (voids) yang lebih besar. Selain itu memiliki kemampuan meredam bunyi {Resilent Modulus) dari lintasan ban kendaraan dan kekesatan (skid resintance) yang lebih tinggi. Mengingat iklim di Indonesia yang bercurah hujan cukup tinggi maka perkerasan poros sangat layak untuk dapat diaplikasikan pada jalanjalan raya. Pada studi percobaan ini, bahan yang bisa digunakan sebagai campuran aspal pada perkerasan aspal poros adalah serbuk ban karet luar bekas sebagai pemanfaatan dari limbah ban karet. Pada hasil yang didapat dari pengujian Marshall dan pengujian Cantabro Scattering Loss membuktikan bahwa campuran aspal poros dengan penggunaan serbuk ban karet luar lebih memiliki keekonomisan pada penggunaan aspalnya dibandingkan dengan campuran aspal poros biasa. Diketahui dari nilai stabilitas yang cukup memenuhi sepesifikasi Bina Marga yaitu sekurang-kurangnya 500kg terhadap beban yang mampu ditahan oleh aspal poros yang dicampur serbuk ban karet luar kadar 10% dan 17%. Kemudian kadar aspal optimum yang didapat dari perbandingan Pengujian Marshall mengalami penurunan dari 5% menjadi 4% dan 4,5% pada Aspal Poros yang mengandung serbuk ban karet luar kadar 10% tersebut. dan 17% sehingga penggunaan kadar aspal pada perkerasan yang bisa diterapkan menjadi lebih hemat dalam penggunaannya. Sementara pada hasil Pengujian Cantabro Scattering Loss juga menunjukan nilai yang minimum pada campuran dengan penggunaan serbuk ban karet luar 10% sebesar 13,37% dan 6,905% pada kadar 17%. Hal ini merupakan suatu kemajuan bila dibandingkan dengan aspal poros biasa yang nilai minimumnya hanya mencapai 19,002% pada kadar aspal optimum yang didapat dari penurunan 5,5% menjadi 4,5% menyebabkan penggunaan serbuk ban karet luar bekas menjadi cukup efektif dan juga efisien dal am penggunaan kadar aspal dalam pelaksanaan perkerasan.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
0507000866 | T128194 | T1281942005 | Central Library (REFERENCES) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available