Skripsi
PERMODELAN BANGKITAN TARIKAN PADA TATA GUNA LAHAN SEKOLAH MENENGAH ATAS SWASTA DI PALEMBANG
Peningkatan jumlah kendaraan bermotor di perkotaan, khususnya di kota Palembang, menyebabkan sering terjadi kemacetan lalu lintas pada - ruas jalan pada jam - jam sibuk. Kemacetan lalu lintas yang terjadi di lokasi Sekolah Menengah Atas Swasta pada jam ruas masuk sekolah dan pulang sekolah dapat dicegah apabila sebelum menentukan lokasi sekolah, pemilik sekolah terlebih dahulu memperkirakan bangkitan dan tarikan pergerakan lalu lintas pada tata guna lahan. Berdasarkan analisis bangkitan pergerakan pada tata guna lahan pendidikan, khususnya pada Sekolah Menengah Atas Swasta, dapat dilakukan manajemen lalu lintas untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang mungkin terjadi. Permodelan transportasi adalah suatu metode yang digunakan untuk memberikan gambaran hubungan antara tata guna lahan dengan jaringan transportasi melalui model empat tahap. Keempat tahap model tersebut yaitu Model Bangkitan Pergerakan (Trip Generation), Model Sebaran Pergerakan (Trip Distribution), Model Pemilihan Moda Transportasi (Modal Split), Model Pemilihan Rute (Trip Assignment). Pada metode regresi linear berganda persamaan matematis yang digunakan menyatakan hubungan antara variabel tak bebas (Y) dengan variabel - variabel bebas (X), dengan konstanta (a), dan koefisien regresi (bl,b2,...bn). Bentuk persamaan regresi berganda yaitu : + bn Xn. Dengan variabel - variabel bebas meliputi jumlah siswa (XI), jumlah guru (X2), luas sekolah (X3), jumlah kelas (X4), kapasitas kelas (X5), luas kelas (X6), kendaraan siswa (XI), kendaraan guru (X8), luas lahan parkir (X9). Dan variabel tak bebas adalah jumlah kendaraan pengantar (Y) dan jumlah kendaraan penjemput Y = a + bl XI +b2X2 (Y). Model terbaik untuk meramalkan pergerakan Trip Production untuk kendaraan penjemput siswa moda mobil pribadi, motor dan angkutan umum adalah Y = -239,699 + 0,089Xi + 11,200X4 + 10,829X5 dengan R2 = 0,931. Moda mobil pribadi adalah Y = - 287,673 + 0,121Xi + 4,226X4 + 10,294X5 dengan R2 = 0,864. Moda motor adalah Y = 172,967 - 8,269X2 + 0,170X7 + 8,812X9 dengan R2 = 0,961. Dan moda angkutan adalah Y — -382,344 - 0,356Xi + 13,574X4 + 10,269Xs dengan R2 = 0,905.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
1407003399 | T129643 | T1296432014 | Central Library (REFERENCES) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available