Skripsi
ANALISIS GERUSAN DI HILIR BENDUNG TIPE USBR IV (UJI MODEL DI LABORATORIUM)
Loncatan hidrolik terjadi apabila suatu aliran berubah dari kondisi superkritis ke kondisi subkritis (Raju, 1986). Loncatan hidraulik memiliki energi aliran yang tinggi, sehingga dapat menyebabkan penggerusan di hilir bendung. Untuk melindungi bendung dari bahaya penggerusan, diperlukan suatu desain kolam olakan yang mampu meredam energi dari loncatan hidraulik tersebut sehingga dasar sungai dapat terlindungi. Pada penelitian ini dibuat suatu alat peraga berupa bendung dengan kolam olakan peredam energi untuk mengetahui karakteristik loncatan air dan pola gerusan dengan menggunakan 2 model kolam olakan yang berbeda dimensi ukurannya. Pada kolam olak model 1, dimensinya berdasarkan ukuran flume dengan tinggi mercu 7 cm, panjang kolam olak 11 cm dan lebar kolam olak 8,6 cm. Sedangkan kolam olak model 2, dimensinya menggunakan rumus empiris dengan tinggi mercu 4,5 cm, panjang kolam olak 9,5 cm, dan lebar kolam olak 8,6 cm. Kedua model kolam olak ini dibuai untuk mengetahui perbedaan karakteristik pola aliran, efektifitas kolam olak dengan berbagai variasi debit, dan pola gerusan yang terjadi di hilir bendung. Penelitian menggunakan tiga variasi debit yang berbeda dalam tiga kali simulasi. Berdasarkan hasil analisis dan perencanaan kolam olak diperoleh kedalaman gerusan untuk bendung model 1 yaitu 0.03 cm, 0,032 cm. dan 0,0332 cm. Sedangkan untuk kedalaman gerusan bendung model 2 yaitu 0,022 cm, 0,026 cm, dan 0,029 cm. Hasil dari running menunjukkan gerusan maksimum bergantung pada kecepatan aliran, tinggi aliran di hilir kolam olakan, angka Reynold dan angka Froude.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
1407003418 | T129551 | T1295512014 | Central Library (REFERENCES) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available