Skripsi
STUDI EKPERIMENTAL PENGGUNAAN CAMPURAN POLIMER ABU TERBANG SEBAGAI MATERIAL PENYAMBUNG
Kerusakan-kerusakan yang terjadi pada suatu konstruksi beton bertulang akibat berat sendiri, gempa atau pengaruh luar lainnya merupakan suatu problema nyata yang memerlukan pemikiran-pemikiran untuk menanggulanginya ataupun mengembangkan metoda-metoda perbaikan terhadap kerusakan-kerusakan yang terjadi. Dalam merencanakan kembali suatu perbaikan atau rehabilitasi terhadap kerusakan konstruksi muncul berbagai pertimbangan untuk menemukan berbagai perbaikan elemen struktur dengan kinerja yang lebih baik dan ekonomis dari sistem struktur terdahulu. Penelitian terhadap mortar polimer dan beton polimer telah banyak dilakukan beberapa tahun terakhir ini. Mortar dan beton polimer memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan bahan material biasa yaitu memiliki daya kuat tekan yang tinggi, tidak berkarat, memiliki daya rekat yang tinggi, tahan terhadap cuaca, dan tahan terhadap bahan kimia. Hal ini dapat diperoleh dengan cara mengatur persentase komposisi campuran mortar. Mortar polimer adalah mortar yang terdiri dari bahan inklusi dan bahan matriks dengan menggunakan bahan pengikat polimer. Dalam penelitian ini bahan inklusi yang digunakan adalah filler (abu terbang). Sedangkan bahan matriks yang digunakan adalah resin dan styrene monomer sebagai bahan polimer utama, cobalt napthenate sebagai promoter, dan methyl ethyl ketone peroxisde (MEKPo) sebagai initiator. Benda uji berupa mortar semen dan pasta polimer yang disambung dan dicetak dengan menggunakan cetakan yang terbuat dari pipa PVC untuk benda uji silinder dengan diameter 5 cm tinggi 10 cm dan cetakan yang terbuat dari kaca dan cetakan kayu untuk bendaa uji balok dengan ukuaran lebar 5 cm tinggi 5 cm dan panjang 15 cm.Pada mortar semen, komposisi campuran yang digunakan yaitu agregat halus (pasir sungai), semen dan abu terbang dengan perbandingan 1 : 2, dengan perbandingan abu terbang sebanyak 20 % dari berat semen dan W/(C+Abu terbang) = 0,4. Sedangkan mortar polimer dibuat dengan cara memvariasikan penggunaan polimer dan filler (fly ash) polimer yang digunakan yaitu 30 %, 40 %, 60 % dan 70 %. Jadi pada penelitian ini terdapat empat komposisi pasta polimer yang digunakan sebagai penyambung yaitu pastapolimer komposisi I terdiri dari 30 % polimer dan 70 % abu terbang, komposisi II terdiri dari 40 % polimer dan 60 % abu terbang, komposisi UI terdiri dari 60 % polimer dan 40 % abu terbang,dan komposisi IV terdiri dari 70 % polimer dan 30 % abu terbang. Pengerasan pasta polimer terjadi dalam waktu ± 1 jam, benda uji kemudian dibiarkan selama satu hari baru kemudian dilakukan pengetesan dengan menggunakan Universal Testing Machine (UTM) berkapasitas 20 ton berdasarkan umur pengujian yang telah ditetapkan. Dari data hasil pengujian tersebut didapat bahwa benda uji tanpa sambungan dengan menggunakan pasta polimer mempunyai nilai kuat tekan dan lentur yang lebih dibanding dengan mortar semen - abu terbang, dan untuk komposisi pasta polimer - abu terbang yang paling baik untuk digunakan pada sambungan adalah pasta polimer - abu terbang dengan komposisi IV (70 % polimer dan 30 % abu terbang).
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
0507000647 | T128343 | T1283432005 | Central Library (REFERENCES) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available