Skripsi
PENGARUH PENAMBAHAN 25 % DAN 30% KAPUR DAN ABU TEMPURUNG KELAPA SAWIT TERHADAP NILAI KUAT TEKAN UNTUK STABILISASI TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DENGAN PENGUJIAN UNCONFINED COMPRESSION TEST (UCT)
Tanah lempung ekspansif merupakan tanah yang sangat mudah dipengaruhi oleh kadar air sehingga mempunyai potensi mengembang dan menyusut yang sangat besar. Tanah yang mempunyai sifat demikian dikategorikan sebagai tanah yang bermasalah atau tidak stabil dalam konstruksi teknik sipil, Secara visual dampak yang tidak baik akibat adanya tanah lempung ekspansif ini misalnya pada jalan raya. Terjadinya keretakan dan penurunan pondasi tanah menyebabkan perkerasan patah dan rusak. Usaha untuk mengatasi hal ini adalah dengan memperbaiki sifat dasar tanah tersebut untuk meningkatkan kemampuannya dalam menahan beban dan daya tahan terhadap tegangan fisik ataupun kimia baik itu akibat cuaca maupun lingkungan.Usaha perbaikan sifat dasar tanah seperti ini sering disebut stabilisasi tanah. Pada penelitian ini digunakan bahan additive berupa kapur dan abu tempurung kelapa sawit yang kesemua pengujiannya dilakukan di laboratorium. Penelitian ini dilakukan untuk mengamati pengaruh dari penambahan bahan additive berupa kapur dan abu tempurung kelapa sawit dengan komposisi yang bervariasi dan masa perawatan terhadap nilai kuat geser tanah lempung ekspansif. Dari pengujian specivic gravity (Gs) didapat bahwa semakin meningkat komposisi bahan additive yang diberikan menyebabkan teijadinya penurunan nilai Gs. Pada sampel tanah dengan penambahan 30% campuran kapur dan abu tempurung kelapa sawit pada variasi komposisi ke-10 (70% Tanah Asli+5% Kapur+25% Abu Tempurung Kelapa Sawit), nilai specivic gravity-nya turun sampai 2,45 |r/cm3. Berdasakan batas konsisitensi tanah dengan nilai Gs di bawah 2.65 gr/cm , tidak lagi terkategori sebagai tanah lempung ekspansif. Pada pengujian Indeks Plastisitas (PI) ketika ditambahkan 30% campuran, yaitu pada komposisi sampel ke-10 (70% Tanah Asli+5% Kapur+25% Abu Tempurung Kelapa Sawit), nilai PI mengalami penurunan maksimal menjadi 22,91%. Pada pengujian Unconfined Compression Test (UCT), nilai kuat geser tanah (qu) sebagai parameter utama juga mengalami peningkatan seiring dengan penambahan komposisi campuran dan lamanya masa perawatan. Nilai qu tertinggi didapat pada penambahan komposisi campuran sebesar 30%, yaitu pada variasi komposisi ke-7 (70% Tanah Asli+20% Kapur+10% Abu Tempurung Kelapa Sawit) dan masa perawatan selama 14 hari, sebesar 2,8992 kg/cm2. Kenaikan persentase nilai kuat gesernya terhadap nilai kuat geser tanah asli adalah sebesar 134,68%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penambahan bahan additive berupa kapur dan abu tempurung kelapa sawit dapat memperbaiki sifat dasar tanah sehingga dapat meningkatkan daya dukung tanah.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
0707000389 | T129935 | T1299352007 | Central Library (REFERENCES) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available