Skripsi
PEMANFAATAN BUTIRAN LIMBAH KACA SEBAGAI BAHAN PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN MORTAR
Pada saat ini konstruksi bangunan berkembang sangat pesat baik di negara-negara maju maupun negara-negara berkembang seperti Indonesia. Seni untuk membentuk sesuatu bentuk bangunan juga sangatlah bervariasi, baik itu berupa profil bangunan maupun plesteran dinding sendiri. Untuk mendirikan sebuah dinding tembok dibutuhkan mortar dan plester. Berbagai-bagai jenis bahan bangunan dapat dipergunakan untuk tujuan tersebut. Pada sebuah dinding bata 30% dari luas yang dipergunakan terdiri dari mortar. Dinding yang dibuat demikian itu harus memberikan kekuatan yang diinginkan, awet serta stabil dan tahan terhadap keadaan iklim yang terdapat di tempat tembok itu didirikan. Untuk daerah gempa bumi tembok itu harus dapat menahan gaya-gaya horizontal. Mortar berfungsi sebagai bahan pengikat yang merekatkan bata-bata menjadi satu disamping berfungsi lain yaitu meluruskan arah karena adanya perbedaan dalam ukuran bata. Bilamana sebuah dinding bata dibuat dengan menggunakan bata dan mortar, maka sifat-sifatnya dikuasai oleh kedua bahan tersebut. Pengetahuan mengenai kekuatan tekan, merupakan dasar untuk memperkirakan kekuatan tembok. Oleh karena sifat-sifat bahan-bahan konstruksi menunjukkan banyak sekali perbedaan, maka penting dilakukan penelitian guna mendapatkan mutu mortar yang baik. Campuran mortar harus direncanakan dengan baik dan dapat juga memenuhi mutu mortar yang telah direncanakan sebelumnya. Saat ini telah banyak dilakukan pengujian terhadap bahan-bahan yang bisa ditambahkan menggantikan material konstruksi seperti agregat kasar dan agregat halus. Untuk itu dalam laporan tugas akhir ini dilakukan penelitian terhadap butiran limbah kaca sebagai bahan pengganti agregat halus dalam persentase tertentu. Adapun persentase penambahan butiran limbah kaca dalam penelitian ini adalah sebesar 1 %, 2%, 3 /o, 4 /o, dan 5% terhadap agregat halus dengan menggunakan perbandingan 1 : 2 dan 1 : 3 adukan. atau Dari pengujian didapatkan untuk adukan 1 : 2 campuran butiran kaca yang memiliki nilai kuat tekan tertinggi adalah pada penggantian butiran kaca persentase 1 % Karena dengan persentase 1% butiran limbah kaca dapat berfungsi sebagai bahan pengikat sedangkan jika persentasenya dibambah maka butiran kaca berfungsi sebagai agregat halus. Nilai tertinggi pada umur 28 hari adalah 614.12 kg/cm2 lebih tinggi 262.22 kg/cm2 dari mortar normal. Sedangkan Untuk adukan 1 : 3 campuran butiran kaca yang memiliki nilai kuat tekan tertinggi adalah pada penggantian butiran kaca persentase 4 %. Dalam adukan 1 : 3, butiran kaca berfungsi sebagai bahan pengikat sehingga dengan penambahan butiran kaca dalam persentase 4% maka kuat tekan mortar lebih kuat. Nilai tertinggi pada umur 28 hari adalah 237.60 kg/cm2 lebih tinggi 81.35 kg/cm2 dari mortar normal. Dikarenakan berat isi butiran kaca lebih ringan dibandingkan dengan agregat halus maka nilai rata-rata berat jenis mortar dengan tambahan butiran kaca adalah lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata berat jenis mortar normal, semakin banyak tambahan butiran kaca yang dipakai maka semakin rendah berat jenisnya.Untuk adukan 1 : 2 berat jenis terendah pada penggantian 5% butiran kaca adalah lebih rendah 6.79% dengan kuat tekan mortar 61.77% lebih tinggi dari mortar normal. Sedangkan untuk adukan 1 : 3 berat jenis pada penggantian 5% butiran kaca lebih rendah 7.92% dengan kuat tekan mortar 12.52% lebih tinggi dari mortar normal.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
1007000940 | T128559 | T1285592006 | Central Library (REFERENCES) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available