Skripsi
PENELITIAN PENCAPAIAN KUAT TEKAN BETON f' c 30 MPa DENGAN VARIASI AGREGAT KORAL JAGUNG KOMERING DAN BATU PECAH TANJUNG ENIM MENGGUNAKAN CONPLAST SP430(D)
Pada umumnya suatu campuran beton terdiri dari dari semen, aggregate kasar, aggregate halus dan air. Dari campuran tersebut yang paling banyak digunakan adalah aggregat kasar yang besarnya berkisar 60-70% dari berat campuran beton, antara mengingat besarnya persentase agregat kasar didalam campuran beton maka kualitas agregat sangatlah berpengaruh terhadap kualitas beton. Dengan agregat yang baik, beton dapat dikerjakan (workable), kuat, tahan lama, dan ekonomis. Oleh karena itu, pemilihan agregat yang tepat untuk digunakan sebagai bahan campuran beton sangatlah penting. Mengingat mahalnya harga batu pecah bila dibandingkan koral, maka dicarilah alternatif lain yaitu dengan cara menggabungkan antara kedua agregat tersebut kedalam satu campuran beton, yang diharapkan akan menjadikan suatu beton yang lebih ekonomis dan mempunyai kuat tekan yang besar. Agar kauat tekan yang dicapai lebih besar, maka diberikanlah zat tambahan kedalam campuran beton d i mana zat tambahan yang digunakan berupa Conplast SP 430(D). Zat tersebut termasuk kedalam superplatisizer yang berfungsi untuk mengurangi jumlah air pencampur yang diperlukan agar menghasilkan beton dengan konsistensi tertentu dan tidak mengurangi kemudahan dalam pengerjaan. Dengan berkurangnya konsentarasi air yang terkandung didalam beton maka akan meningkatkan kuat tekan beton yang dicapai. Persentase penambahan Conplast SP 430(D) yang digunakan sebanyak 1% dan 2% dengan target mutu/”c 30 MPa. Dalam penelitian ini metode perhitungan (mix design) yang digunakan adalah SK.SNI, dengan menggunakan agregat kasar koral jagung Komering, batu pecah Tanjung Enim dan gabungan dari kedua jenis agregat tersebut dengan proporsi 40% koral jagung Komering dan 60% batu pecah Tanjung Enim serta persentase penambahan Conplast 0% ( normal ), 1% dan 2%. Jumlah sampel yang dibuat sebanyak 3 buah untuk masing-masing jenis agregat kasar dengan bentuk benda uji silinder ukuran 15cmx30cm yang diuji pada umur 28 hari dengan perawatan. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa kuat tekan yang dicapai oleh seluruh benda uji melebihi target mutu rencana sebesar f c 30 MPa. Kuat tekan beton normal terbesar dari ketiga jenis agregat tersebut adalah batu pecah Tanjung enim sebesar 32,74 MPa, sedangakan besar kuat tekan koral jagung Komering dan agregat gabungan berturut-turut adalah 31,14 MPa dan 31,99 MPa. Penambahan Conplast SP 430(D) kedalam campuran beton dapat meningkatkan kuat tekan beton. Besarnya peningkatan yang terjadi pada penambahan conplast 1% berkisar antara berkisar antara 7,67 - 8,49%, sedangkan penambahan conplast 2% akan meningkatkan kuat tekan beton sebesar 24,24 - 25,65% dari beton normal. Selain meningkatkan kuat tekan, penambahan conplast pada beton juga akan meningkatkan berat volumenya. Peningkatan yang terjadi pada beton yang ditambahkan conplast sebanyak 1% berkisar antara 1,01 - 1,02 % dari berat volume beton normal. Peningkatan juga terjadi pada beton conplast 2%, besarnya berkisar antara 1,02 -1,03%. Maka dapat diketahui bahwa semakin besar berat volumenya, maka makin tinggi pula kuat tekan beton yang tercapai.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
0807001066 | T110898 | T1108982008 | Central Library (REFERENCES) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available