Skripsi
PENELITIAN PENCAPAIAN KUAT TEKAN BETON fc’ 30 Mpa DENGAN VARIASI AGREGAT KORAELAHAT DAN BATU PECAH LAHAT MENGGUNAKAN CONPLAST SP430(D)
Beton adalah campuran antara semen Portland, agregat halus, agregat kasar, dan air dengan atau tanpa bahan yang membentuk massa padat. Pada perencanaan struktur bangunan sipil, pemakaian beton sebagai material struktur merupakan alternatif yang paling banyak digunakan, untuk mendapatkan hasil pengerjaan beton yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan, maka perlu dilakukan perencanaan dan pengendalian mutu beton. Untuk mencapai kualitas mutu beton yang direncanakan maka salah satu alternatif yang bisa digunakan adalah menggabungkan penggunaan agregat kasar yang berbeda bentuk maupun ukuran serta sumber daerah dan penambahan zat additive kedalam campuran beton. Dalam penelitian ini, agregat kasar yang digunakan berupa koral dan batu pecah yang berasal dari daerah Lahat. Untuk mencapai kuat tekan beton yang direncanakan dari kedua jenis agregat kasar ini, maka salah alternatif yang digunakan adalah menggabungkan penggunaan kedua jenis agregat tersebut kedalam campuran beton. Selain itu, ditambahkanlah zat additive ke dalam campuran beton. Zat additive yang digunakan adalah Conplast SP 430(D) yang bertujuan untuk mengurangi pamakaian air tanpa kehilangan kemudahan pengerjaan yang diharapkan akan meningkatkan kuat tekan beton. Pada penelitian ini dilakukan perhitungan desain campuran (mix design) dengan menggunakan metode SK SNI T-15-1990-03. Benda uji yang dibuat berbentuk silinder dengan ukuran 15 cm x 30 cm dengan jumlah sampel sebanyak 27 silinder beton dengan perincian 3 silinder untuk masing-masing jenis agregat kasar normal dan penambahan conplast menggunakan agregat kasar koral Lahat, batu pecah Lahat dan gabungan keduanya. Variasi penambahan Conplast yaitu 1% dan 2% dengan perbandingan air semen 0,5. untuk mendapatkan kuat tekan beton rencana f c 30 MPa pada umur 28 hari . Tujuan penelitian adalah memahami dan menerapkan desain campuran dari material-material yang ditentukan sehingga mampu membuat Job Mix Formula dengan tepat, mengetahui kuat tekan sesungguhnya dari masing-masing jenis agregat jika dibandingkan terhadap kuat tekan rencana Fc’ 30 Mpa, dan mencari penyebab dari perbedaan tersebut. Selanjutnya membandingkan kuat tekan beton normal dari masing-masing jenis agregat serta membandingkan nilai kuat tekan beton normal dengan menggunakan bahan tambahan Conplast SP 430(D) dengan persentase 1% dan 2%, dan mengetahui peningkatan kuat tekan yang terjadi serta mengetahui hubungan kuat tekan terhadap berat beton dari ketiga jenis agregat tersebut. Batu pecah Lahat besar kuat tekan yaitu 34.83 MPa, 39.73 MPa dan 44.26 Mpa, beton dengan jenis agregat koral Lahat besar kuat tekan yaitu 32.46 Mpa, 36.52 Mpa dan 41.05 Mpa. Sedangkan beton dengan jenis agregat gabungan antar batu pecah dan koral Lahat besar kuat tekan yaitu 33.22 Mpa, 37.46 Mpa dan 42.09 Mpa. Jadi persentase peningkatan kuat tekan berkisar antara 8.20% sampai 47.52%. Dengan demikian Komposisi campuran yang mencapai kuat tekan beton maksimum adalah beton menggunakan tambahan conplast sp 430(D) 2% dengan jenis agregat batu pecah Lahat yaitu sebesar 44.26 Mpa. Penambahan conplast kedalam campuran beton mempengaruhi berat volume beton. Berat volume semakin besar sesuai dengan persentase penambahan conplast sp 430(D). Peningkatan berat volume beton terbesar terjadi pada adukan campuran beton dengan penambahan Conplast sebesar 2%. Sedangkan berat volume beton mempengaruhi kuat tekan beton. Semakin besar berat volume beton maka nilai kuat tekan akan semakin tinggi.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
0807001081 | T116774 | T1167742008 | Central Library (REFERENCES) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available