Text

PENGHAPUSAN PIDANA TERHADAP ANGGOTA POLRI YANG MELAKUKAN PEMBELAAN TERPAKSA MELAMPAUI BATAS (NOODWEER EXCESS) MENGAKIBATKAN HILANGNYA NYAWA ORANG LAIN (Analisis Putusan Pengadilan Negeri Malili Nomor: 34/Pid.B/2020)

---

Penilaian

---

Skripsi ini berjudul “Penghapusan Pidana Terhadap Anggota POLRI Yang Melakukan Pembelaan Terpaksa Melampaui Batas (Noodweer Excess) Mengakibatkan Hilangnya Nyawa Orang Lain (Analisis Putusan Pengadilan Negeri Malili Nomor 34/Pid.B/2020)”. Kejadian tersebut dilatarbelakangi karena adanya perkelahian yang terjadi di area lapangan sepak bola tersebut sekitar 10 (sepuluh) orang anak muda, namun 1 orang mencoba merebut senjata api Terdakwa yang menyebabkan terjadinya pergumulan hingga tanpa sengaja menembak korban. Akan tetapi, terdakwa melarikan diri setelah menembak korban hingga meninggal dunia. Maka dari itu, rumusan masalah yang penulis angkat adalah Bagaimana pertanggungjawaban pidana terhadap Anggota POLRI yang melakukan pembelaan terpaksa melampaui batas dan mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain dan Bagaimana pertimbangan Hakim dalam menerapkan alasan pemaaf pada putusan Pengadilan Negeri Malili Nomor: 34/Pid.B/2020. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis pertanggungjawaban pidana terhadap Anggota POLRI yang melakukan pembelaan terpaksa melampaui batas dan mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain dan mengetahui dan menganalisis pertimbangan Hakim dalam menerapkan alasan pemaaf pada putusan Pengadilan Negeri Malili Nomor: 34/Pid.B/2020. Metode penelitian yang digunakan merupakan jenis penelitian normatif dengan menggunakan studi kasus putusan Pengadilan Negeri Malili Nomor: 34/Pid.B/2020 dan pendekatan perundang-undangan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pertanggungjawaban dalam tindak pidana yang mengakibatkan kematian orang lain akibat kealpaan yang dilakukan oleh Anggota POLRI dapat dipertanggungjawabkan sebagaimana diatur dalam Pasal 359 KUHP. Namun Hakim melepaskan terdakwa karena adanya alasan pemaaf yakni pembelaan terpaksa yang melampaui batas dalam Pasal 49 ayat (2) KUHP. Akan tetapi hal tersebut kurang tepat karena terdakwa tidak melampaui batas dalam melakukan pembelaan yakni tidak melakukan apapun lagi setelah menembak korban, maka yang tepat adalah karena pembelaan terpaksa yang dilakukan seketika itu juga berarti termasuk alasan pembenar yakni noodweer yang terdapat dalam Pasal 49 ayat (1) KUHP.

---

Availability

Inventory Code	Barcode	Call Number	Location	Status
2307003094	T106965	T1069652023	Central Library (Referens)	Available but not for loan - Not for Loan

Detail Information

Series Title

-

Call Number

T1069652023

Publisher

Inderalaya : Prodi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya., 2023

Collation

xiii, 85 hlm.; ilus.; 29 cm

Language

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Classification

345.050 7

Content Type

-

Media Type

-

Carrier Type

-

Edition

-

Subject(s)

Prodi Ilmu Hukum
pengusutan perkara kriminal

Specific Detail Info

-

Statement of Responsibility

SEPTA

Other version/related

File Attachment

Comments

---

You must be logged in to post a comment