Skripsi
PENGARUH GIBERELIN DAN AUKSIN TERHADAP PERTUMBUHAN RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) THE EFFECT OF GIBBERELLIN AND AUXIN ON THE GROWTH OF TEMULAWAK RHIZOMES (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)
Pengaruh Giberelin dan Auksin Terhadap Pertumbuhan Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) Mesi Oktari NIM 08041181924010 RINGKASAN Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) merupakan salah satu jenis tanaman temu-temuan yang dimanfaatkan sebagai rempah, obat tradisional, dan mempunyai kandungan senyawa kimia berupa alkaloid, saponin, minyak atsiri dan kurkumin. Temulawak mempunyai banyak permintaan baik dalam negeri maupun luar negeri mengalami kenaikan yang terus meningkat, namun terdapat kendala dalam pengembangan produksi tanaman obat salah satunya ketersediaan tanaman obat. Pertumbuhan temulawak membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dibudidayakan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah memaksimalkan teknik perbanyakan secara vegetatif alami melalui rimpang. Upaya dalam meningkatkan pertumbuhan rimpang temulawak dapat dilakukan dengan pemberian zat pengatur tumbuh giberelin dan auksin. Oleh karena itu, penelitian ini diperlukan untuk mengetahui pengaruh perendaman giberelin dan auksin terhadap pertumbuhan rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai bulan April 2023. Bertempat di Rumah Percobaan Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya, Indralaya Sumatera Selatan. Rancangan Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 4 kali pengulangan. Variabel pengamatan yaitu waktu muncul tunas, persentase rimpang bertunas, persentase rimpang berakar, tinggi tunas, jumlah tunas, jumlah daun, panjang akar dan jumlah akar. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dan pengukuran dilakukan secara statistik menggunakan ANOVA (Analisis of Variance), kemudian akan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan taraf 5% untuk mengetahui perlakuan mana yang berbeda nyata. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa rimpang temulawak yang direndam dengan kosentrasi 100 ppm giberelin (GA3) dan 200 ppm auksin (IAA) didapatkan hasil lebih baik pada rata-rata waktu muncul tunas yaitu 5,00 HST, persentase rimpang berakar yaitu 100%, rata-rata tinggi tunas 13,42 cm, rata-rata jumlah tunas 3,00, rata-rata panjang akar 17,12 cm dan rata-rata jumlah akar 5,60. Kesimpulan penelitian perlakuan perendaman giberelin dan auksin memberikan hasil yang lebih baik dan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan rimpang temulawak dibandingkan dengan tanpa perendaman giberelin dan auksin. Kata Kunci : Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.), Pertumbuhan, Giberelin (GA3) dan Auksin (IAA).
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
2307004637 | T127855 | T1278552023 | Central Library (Referens) | Available |
No other version available