Text
PERBANDINGAN METODE CERTAINTY FACTOR DAN METODE DEMPSTER SHAFER PADA DIAGNOSA PENYAKIT BUTA WARNA
Sistem pakar digunakan untuk menirukan penalaran seorang pakar agar komputer dapat menyelesaikan masalah. Beberapa metode yang dapat digunakan seperti Certainty Factor dan Dempster Shafer. Certainty Factor merupakan tahapan atau solusi yang ditetapkan dalam memecahkan suatu permasalahan dalam tingkat kepastian pada Sistem Pakar. Certainty Factor digunakan untuk mencari hasil diagnosa dari penyakit buta warna dan Dempster Shafer termasuk dalam metode penalaran non monotonis yang digunakan untuk menghitung ketidak konsistenan karena adanya penambahan maupun pengurangan fakta baru yang akan merubah aturan yang ada dan Dempster Shafer digunakan juga untuk mencari hasil diagnosa dari penyakit buta warna. Sehingga Tujuan dari penelitian ini mencari perbandingan metode Certainty Factor dan metode Dempster Shafer. Pada Diagnosa Penyakit Buta Warna. Buta Warna merupakan dimana seseorang tidak dapat melihat warna tertentu. Terdapat 3 jenis penyakit buta warna yaitu buta warna merah-hijau, buta warna biru-kuning dan buta warna total. Berdasarkan hasil pengujian dari percobaan 50 data uji sehingga didapatkan nilai keakurasian metode Certainty Factor 100% dan metode Dempster Shafer 56%. Dan bisa disimpulkan bahwa metode Certainty Factor lebih baik dibandingkan dengan metode Dempster Shafer dalam Diagnosa Penyakit Buta Warna.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
2307000491 | T89702 | T897022023 | Central Library (Referens) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available