Skripsi
MORTALITAS LARVA ORYCTES RHINOCEROS SETELAH APLIKASI BIOINSEKTISIDA BERBAHAN AKTIF BACILLUS THURINGIENSIS DIPERBANYAK DALAM MEDIA LIMBAH CAIR.
Kumbang badak Oryctes rhinoceros merupakan salah satu hama penting dalam budidaya kelapa sawit, menyerang titik tumbuh pada tanaman yang mengakibatkan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi terbaik dalam perbanyakan bioinsektisida berbahan aktif Bacillus thuringiensis pada beberapa kombinasi limbah cair yang berbeda dan tingkat mortalitasnya terhadap larva O. rhinoceros. Penelitian ini disusun menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan, media yang digunakan yaitu: air cucian beras, air kelapa tua, biourine sapi, limbah cair tahu, molase. Isolat bakteri B. thuringiensis didapat dari koleksi Laboratorium Fitopatologi, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Universitas Sriwijaya. Kerapatan spora tertinggi pada perlakuan air kelapa tua + molase sebesar 9,33 x 1013 spora/ml dan perlakuan dengan kerapatan spora terendah yaitu pada perlakuan air cucian beras + limbah cair tahu sebesar 3,46 x 1013 spora/ml. Larva yang terinfeksi B. thuringiensis akan mengalami gejala perubahan warna menjadi hitam kecoklatan, tubuhnya mengecil, mengeluarkan lendir dari mulut dan bagian abdomen, serta berbau busuk. Pengamatan dilakukan selama 8 minggu, mortalitas tertinggi pada perlakuan air kelapa tua + molase mencapai 100 %, mortalitas terendah pada perlakuan air kelapa tua + biourine sapi dan air cucian beras + molase yaitu 70,83 %. Nilai LT50 dan LT95 tertinggi pada perlakuan kontrol air yaitu 67,65 hari dan 104,64 hari, sedangkan nilai LT95 terendah pada perlakuan air kelapa tua + molase yaitu 5,22 hari dan 42,22 hari.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
2207005243 | T848803 | T8488032022 | Central Library (Referens) | Available |
No other version available