Skripsi
HUBUNGAN PREMEDIKASI PRA-TRANSFUSI DENGAN KEJADIAN REAKSI TRANSFUSI.
Premedikasi pra-transfusi umumnya diberikan secara klinis walaupun kurang terbukti dari efisiensinya. Premedikasi digunakan untuk mencegah demam dan alergi akibat reaksi transfusi. Reaksi transfusi adalah kejadian yang tidak diinginkan atau tidak diharapkan yang berhubungan dengan pemberian produk darah yang tidak stabil. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan premedikasi pra-transfusi dengan kejadian reaksi transfusi. Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan desain potong lintang (cross-sectional) menggunakan data sekunder dari Instalasi Rekam Medik periode 01 Januari 2020 hingga 31 Desember 2021 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data kemudian dianalisis menggunakan uji Chi Square. Dari 78 sampel, ditemukan 10 orang pasien penerima transfusi yang mengalami kejadian reaksi transfusi, terdapat 2 orang (5,7%) diberikan premedikasi pra-transfusi dan 8 orang (18,6%) tidak diberikan premedikasi pra-transfusi. Sebaliknya dari 68 orang pasien transfusi yang tidak mengalami kejadian reaksi transfusi, terdapat 33 orang (94,3%) diberikan premedikasi pra-transfusi dan 35 orang (81,4%) tidak diberikan premedikasi pra-transfusi. Berdasarkan hasil uji statistik dengan metode uji Chi Square didapatkan hubungan yang tidak signifikan antara premedikasi pra-transfusi (p=0,171), komponen darah (p=0,793), riwayat transfusi darah (p=0,426), dan Jenis kelamin (p=1,000) dengan kejadian reaksi transfusi di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Periode Tahun 2020-2021 Terdapat hubungan yang tidak signifikan antara premedikasi pra-transfusi dengan kejadian reaksi transfusi di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Periode Tahun 2020-2021.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
2207005291 | T85136 | T851362022 | Central Library (Referens) | Available |
No other version available