Skripsi
PENELITIAN PENCAPAIAN KUAT TEKAN BETON f'c 30 MPa DENGAN VARIASI AGREGAT KORAL MUARA ENIM DAN BATU PECAH TANJUNG ENIM MENGGUNAKAN CONPLAST SP430(D)
Beton merupakan suatu material yang diperoleh dengan membuat suatu campuran yang mempunyai proporsi tertentu dari semen, pasir, koral atau agregat lainnya, dan air untuk membuat campuran tersebut menjadi keras dalam catakan sesuai dengan bentuk dan dimensi struktur yang diinginkan. Beton mempunyai keistimewaan khusus dibandingkan dengan bahan konstruksi lainnya, diantaranya: memiliki kekuatan yang tinggi untuk menahan gaya tekan, dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan dan keinginan, dapat digunakan untuk konstruksi ringan maupun berat, perawatannya murah, serta tahan terhadap serangan api. Mutu beton sangat dipengaruhi oleh mutu dan komposisi campuran, perawatan, kadar air, bahan tambah, dan bahan pengganti yang ada dengan komposisi tertentu. Dalam penelitian ini digunakan variasi agregat kasar yaitu batu pecah Tanjung Enim, koral Muara Enim serta pencampuran 50% batu pecah Tanjung Enim dan 50% koral Muara Enim serta bahan tambah Conplast SP430(D). Pemilihan 50%-50% tersebut didasarkan pada gradasi agregat campuran. Sedangkan Conplast SP430(D) yang fungsinya sebagai super plasticing, water reducing, and strength accelerating admbcture, bilamana ditambahkan pada beton, akan berpengaruh dalam meningkatkan kuat tekan dan workability beton sampai pada tingkat yang cukup besar. Sehingga untuk mencapai kualitas mutu beton sesuai yang direncanakan dengan penggunaan biaya yang lebih hemat serta pertimbangan terhadap lokasi proyek maka pencampuran 50% batu pecah Tanjung Enim dan 50% koral Muara Enim menjadi altemative yang dapat digunakan dengan Conplast sebagai bahan tambah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pencapaian kuat tekan dari variasi agregat batu pecah Tanjung Enim, koral Muara Enim dan pencampuran 50% batu pecah Tanjung Enim dan 50% koral Muara Enim terhadap kuat tekan f c 30 MPa pada umur 28 hari menggunakan Conplast SP430(D). Persentase conplast yang digunakan pada penelitian ini yaitu 1% dan 2% dengan metode mix design SK SNI T-15- 1990-03. Benda uji yang dibuat berbentuk silinder berukuran 15 cm x 30 cm; jumlah sample sebanyak 27 buah dengan perincian 9 sample beton normal, 18 sample beton dengan penambahan conplast 1% dan 2% masing-masing 3 silinder untuk umur 28 hari. Dari penelitian yang telah dilakukan, didapatkan kuat tekan rata-rata tertinggi umur 28 hari berturutturut untuk beton normal dicapai oleh beton menggunakan batu pecah Tanjung Enim, pencampuran 50% batu pecah Tanjung Enim & 50% koral Muara Enim, dan koral Muara Enim. Pencapaian fc tertinggi untuk beton conplast 1% terhadap normal untuk ketiga jenis agregat tersebut sebesar 107.78%, 105,97% dan 107.45% sedangkan untuk beton conplast 2% berturut-turut sebesar 125.65%, 126.87% dan 124.22%. Sedangkan % rata-rata peningkatan f c ketiga beton normal terhadap f c rencana 30 MPa sebesar 5.27% dan pencapaian f c beton conplast 1%, terhadap f c rencana 30 MPa berkisar 108.83% s/d 117.64% dan beton conplast 2% berkisar 125.82% s/d 137.14%. Peningkatan berat volume beton Conplast 1%, 2% terhadap normal untuk beton menggunakan batu pecah Tanjung Enim sebesar 1.772%, 2.601%; 1.951%, 2.778% untuk beton menggunakan koral Muara Enim dan 1.289%, 1.631% untuk beton menggunakan gabungan 50%-50% kedua agregat kasar tersebut. Kesimpulan dari penelitian ini adalah f c ketiga beton normal melebihi mutu beton yang direncanakan 30 MPa dan pencapaian beton conplast 1%, 2% terhadap mutu beton 30 MPa berkisar antara 108.83% s/d 137.14% pada umur 28 hari. Kuat tekan beton menggunakan batu pecah Tanjung Enim dengan penambahan conplast 2% mencapai f c tertinggi dibandingkan kedua jenis beton lainnya. Peningkatan kuat tekan terjadi seiring dengan meningkatnya berat volume beton.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
0807001076 | T119168 | T1191682008 | Central Library (Referens) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available