Skripsi
PENGARUH WILAYAH GEMPA TERHADAP KINERJA STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT DENGAN DENAH BERATURAN
Perencanaan gedung tahan gempa di Indonesia sangat penting karena sebagian besar wilayahnya merupakan wilayah gempa yang mempunyai intensitas rendah hingga tinggi. Indonesia ditetapkan dalam 6 wilayah gempa. Dimana wilayah gempa 1 adalah wilayah dengan kegempaan paling rendah dan wilayah 6 adalah wilayah dengan kegempaan paling tinggi. Untuk itu dilakukan studi pada 2 buah gedung, 2 lantai dan 3 lantai dengan denah beraturan bentuk T,pada wilayah gempa ringan, sedang dan berat yang diwakili oleh wilayah gempa 1 (ringan), wilayah gempa 3 (sedang) dan wilayah gempa 6 (berat). Gedung didesain sesuai SNI 1726 (2002) dan SNI 03-2874 (2002), Level kinerja struktur diperoleh dengan menggunakan metode pushover analysis. Pushover analysis adalah suatu analisa gampa berbasis kinerja. Artinya memberikan beban dorong secara berlebihan terhadap gedung yang telah dirancang tahan gempa, dengan meningkatkan nilai beban gempa yang telah diberikan dalam perencanaan sampai gedung mengalami keruntuhan. Hasil kinerja yang didapat dari kedua gedung tersebut beragam. Pada gedung 1 dengan ketinggian 9,5 level kineija struktur berada pada kondisi B ( Ballanced) untuk wilayahgempa 1 dimana pada level kriteria ini tidak ada kerusakan yang berarti pada struktur dan non-struktur,gedung tetap dapat berfungsi. Pada wilayah gempa 3 dan 6 level kineija struktur berada pada kondisi IO (Immediate Occupancy ) pada level kriteria ini tidak ada kerusakan yang berarti pada struktur, dimana kekuatan dan kekakuannya hampir sama dengan kondisi sebelum gempa, gedung masih bisa berfungsi dengan baik tidak terganggu dengan masalah perbaikan. Pada gedung 2 dengan ketinggian 13,5 meter level kineija struktur berada pada kondisi B ( Ballanced ) untuk wilayah gempa 1 dimana pada level kriteria ini tidak ada kerusakan yang berarti pada struktur dan non-struktur,gedung tetap dapat berfungsi. Pada wilayah gempa 3 dan 6 level kineija struktur berada pada kondisi LS (Life Safety )pada level kriteria ini terjadi kerusakan komponen struktur, kekakuan berkurang tapi memiliki ambang yang cukup terhadap keruntuhan. Komponen nonstruktur masih ada tapi tidak berfungsi. Gedung dapat berfungsi lagi jika telah dilakukan perbaikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa wilayah gempa memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap level kinerja struktur gedung. Semakin besar tingkat kegempaan suatu wilayah maka kineija struktur gedung akan semakin rendah. Perbedaan ketinggian gedung juga memberikan pengaruh terhadap level kineija stuktur. Semakin tinggi gedung maka tingkat ketahanan struktur terhadap gaya lateral (gempa) akan semakin berkurang. Kata kunci : gempa, gedung tahan gempa, struktur gedung
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
0807001115 | T116241 | T1162412008 | Central Library (Referens) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available