Skripsi
KAJIAN EKSPERIMENTAL PELAT BETON DENGAN VARIASI TEBAL DAN PERSENTASE TULANGAN
Di Indonesia jenis rigid pavement yang dipakai yaitu rigid pavement tanpa tulangan atau dengan tulangan dowel dan tie bar pada jarak tertentu, yang hanya berfungsi sebagai penahan tegangan-tegangan yang terjadi akibat penyusutan dan perubahan temperatur. Seringkah plat beton yang terletak diatas tanah terjadi kegagalankegagalan. Misalnya penurunan plat karena pembebanan yang tidak seragam yang menyebabkan terjadinya retak, itu semua diakibatkan kondisi tanah yang labil dan bervariasi, maka tidak semua titik memiliki kondisi CBR yang sama. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan lokal lapis perkerasan akibat pengaruh kerusakan yang terjadi pada daerah tanah dasar yang labil. Namun demikian, dengan terjadinya kegagalan fungsi dari struktur tersebut sering kali sangat merugikan dan perbaikan-perbaikannya bukan saja sukar untuk dilakukan tetapi juga memerlukan biaya yang sangat besar. Adapun cara untuk mengurangi kerusakan lokal yang timbul akibat pengaruh kerusakan yang terjadi pada daerah tanah dasar yang labil atau tanah yang tidak memiliki daya dukung tanah, sehingga tanah dasar tersebut tidak dapat memberikan gaya perlawanan terhadap beban yang bekerja di atasnya yaitu dengan memasang penulangan disepanjang bentang atau tulangan menerus guna meningkatkan kekuatannya. Penulangan pada perkerasan beton mencegah melebarnya retak yang timbul pada daerah dimana beban terkonsentrasi agar tidak terjadi keruntuhan plat beton pada daerah retak tersebut, sehingga kekuatan plat tetap dapat dipertahankan. Dalam penelitian ini akan dilakukan desain plat bertulangan menerus dengan variabel bebas pada tebal plat dan jarak spasi tulangan. Kemudian membandingkan nilai kapasitas lentur plat beton tanpa tulangan dengan plat bertulangan menerus tersebut. Didalam penelitian ini digunakan jenis tulangan yang sama, yaitu tulangan dengan baja ulir. Dari penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa pada plat bertulangan memiliki kapasitas lentur yang lebih besar daripada plat tanpa tulangan. Plat tebal 13 tanpa tulangan hanya memiliki kapasitas sebesar 1866, sedangkan plat bertulang P12- 100 memiliki kapasitas sebesar 37,27 kg/cm2. Variasi tebal dan persentase tulangan berpengaruh terhadap kapasitas lentur plat. Penambahan jumlah tulangan (p) dan meningkatnya nilai fy dapat meningkatkan kapasitas lentur plat. Terdapat perbedaan pola runtuh antara plat tanpa tulangan dan plat bertulangan. Dimana pada plat tanpa tulangan keruntuhan yang terjadi yaitu plat terbelah menjadi dua bagian. Sedangkan pada pelat bertulangan, keruntuhan yang terjadi berupa melebarnya retak.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
0807000033 | T96177 | T961772007 | Central Library (Referens) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available