Skripsi
ANALISIS PERKUATAN JEMBATAN MUSI II BENTANG 100 METER
Perkuatan jembatan dilakukan untuk membandingkan lendutan berdasarkan letak tendon yang berbeda dan membandingkan nilai lendutan sebelum dan sesudah perkuatan dilakukan. Pedoman peraturan yang digunakan untuk analisis pembebanan adalah menurut Standar Bridge Management System 1992 (BMS5 1992). Beban-beban yang bekerja pada jembatan Musi II adalah beban mati yang terdiri dari beban lantai kendaraan, aspal, trotoar dan sandaran. Beban hidup terdiri dari beban kendaraan standar, UDL dan KEL. Beban angin, gempa dan rem. Disamping itu untuk mempermudah analisis perhitungan dilakukan dengan bantuan program soft ware, dalam hal ini menggunakan SAP 2000 versi 7.0. Posisi tendon sebagai perkuatan digunakan 3 posisi tendon yang berbeda. Posisi 1 adalah posisi yang sudah digunakan pada perkuatan jembatan Musi II. Posisi 2 dan 3 merupakan posisi baru sehingga dapat dibandingkan lendutan antara 3 posisi tendon tersebut sehingga didapat posisi yang paling besar mengurangi lendutan. Dengan adanya perkuatan jembatan dengan penambahan tendon maka defleksi yang terjadi berkurang. Sebelum diperkuat nilai lendutan maksimum pada joint 9 sebesar 6,687 cm setelah diperkuat letak 1 nilai maksimum 5,014 cm. Perkuatan letak 2 nilai lendutan maksimum 5,451 cm. Sedangkan perkuatan letak 3 lendutan maksimum 5,593 cm.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
0807001097 | T96060 | T960602008 | Central Library (Referens) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available