Skripsi
PEMANFAATAN COPPER SLAG SEBAGAI SUBSTITUSI PASIR PADA CAMPURAN BETON MUTU K225 DENGAN NaCL SEBAGAI RENDAMAN
Beton merupakan hasil dari pencampuran bahan-bahan agregat halus dan kasar yaitu pasir, batu, batu pecah atau bahan semacamnya lainnya, dengan menambahkan semen secukupnya yang berfungsi sebagai perekat bahan susun beton, dan air sebagai bahan pembantu guna keperluan reaksi kimia selama proses pengerasan dan perawatan beton berlangsung. Kekuatan beton dipengaruhi oleh banyak hal, diantaranya oleh bahan penyusunnya, rancang campuran, pengerjaan, dan perawatan. Beton memiliki sifat kuat terhadap tekan dan lemah terhadap tarik. Selama ini berbagai penelitian sudah dilakukan tetapi masih belum ditemukan alternatif teknik konstruksi yang effisien serta penyediaan bahan bangunan dalam jumlah besar dan ekonomis. Hal tersebut dapat memberikan suatu alternatif untuk memanfaatkan limbah-limbah industri dan konstruksi yang dibiarkan begitu saja, bahan limbah tersebut dapat berupa copper slag. Di penelitian sebelumnya mereka menguji kuat tekan beton dengan campuran copper s/tfgsebagai substitusi pasir dengan persentase 10%, 15%, 25%, 35%. Dalam penelitian kami memakai persentase substitusinya 10%, 20%, 30%, dan 35% dikarnakan pada 35% kuat tekan betonnya sudah mengalami menuiurn (Brindha, D., dan S. Nagan. 2011). Pada umur 28 hari, beton normal dan beton dengan persentase kerak tembaga (Copper Slag) 10%, 20%, 30% dan 35% yang direndam dalam air NaCl mengalami penuruanan kuat tekan sebesar 1,481%, 1,630%, 1,1407%, 1,556%, dan 1,630%. Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa pada umur 7, 21 dan 28 hari, kuat tekan yang dihasilkan oleh beton yang direndam dalam air biasa memiliki kuat tekan yang lebih besar dibandingkan dengan beton yang direndam dalam air NaCl.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
1407000666 | T107067 | T1070672013 | Central Library (REFERENCES) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available