Skripsi
STUDY PENCAPAIAN MUTU BETON MENGGUNAKAN JMF METODE SNI DAN ACI BENDA UJI KUBUS TARGET fc '25 MPa, 30 MPa, 35 Mpa
Beton merupakan suatu material yang diperoleh dengan membuat suatu campuran yang mempunyai proporsi tertentu dari semen, agregat halus, agregat kasar dan air dan mungkin ditambahkan dengan zat aditif untuk membuat campuran tersebut menjadi keras dalam cetakan sesuai dengan bentuk dan dimensi struktur yang diinginkan. Beton memiliki keistimewaan dibandingkan dengan bahan konstruksi lainnya, yaitu: memiliki kekuatan yang tinggi untuk menahan gaya tekan, dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan dan bentuk yang diinginkan, dapat digunakan untuk konstruksi berat maupun untuk konstruksi ringan, perawatannya mudah, serta tahan terhadap api. Mutu beton sangat dipengaruhi oleh mutu dan komposisi campuran, perawatan, kadar air, bahan tambahan dan bahan pengganti yang ada dengan komposisi tertentu. Dan penggunaan zat aditif kalau dibutuhkan. Akhir-akhir ini kebutuhan dan peranan bahan beton dan penggunaannya dalam pembangunan semakin penting. Hal ini dapat dilihat dari pengunaan konstruksi beton di semua jenis bangunan. Sebagai contoh : gedung bertingkat, pelabuhan, lapangan terbang, jalan raya (aspal beton), terowongan, bungker-bungker dan lain-lain. Oleh karena itu, penulis mencoba melakukan penelitian untuk membuat campuran bahan-bahan yang membentuk beton. Dalam penelitian ini, penulis juga menggunakan 2 sumber agregat kasar, untuk melihat sumber agregat kasar yang baik untuk digunakan dalam pembuatan beton .Sehingga akan dihasilkan campuran beton yang bahan-bahan pembentuknya mudah dikeijakan, memenuhi kekuatan tekan sesuai dengan yang direncanakan setelah mengeras dan cukup ekonomis. Hal ini dilakukan dengan membuat JMF bahan-bahan yang membentuk beton dengan menggunakan Metode SNI dan ACI dengan benda uji kubus dengan umur hari yang direncanakan adalah 21 hari dan 28 hari. Berdasarkan hasil kuat tekan dapat kita ketahui bahwa JMF beton dengan metode SNI mempunyai mutu kuat tekan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan JMF beton dengan metode ACI. Kuat tekan yang paling tinggi dihasilkan oleh JMF beton metode SNI dengan penggunaan agregat kasar batu pecah Lahat. Tapi JMF beton metode SNI lebih banyak menggunakan material dibandingkan dengan JMF beton metode ACI. Oleh karen itu supaya lebih ekonomis sebaiknya dugunakan JMF beton metode ACI. Pada JMF beton dengan metode SNI dengan penggunaan agregat kasar batu pecah Lahat,kiiat tekan yang dihasilkan lebih tinggi dari penggunaan agregat kasar koral jagung Komering baik pada umur 21 hari dan 28 hari. Pada JMF beton dengan metode ACI dengan penggunaan agregat kasar batu pecah Lahat, kuat tekan yang dihasilkan lebih tinggi dari penggunaan agregat kasar koral jagung komering baik pada umru 21 hari dan 28 hari. Oleh karena itu sebaiknya dingunakan batu pecah lahat untuk agregat kasar pada campuran beton.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
0907000861 | T96810 | T968102009 | Central Library (REFERENCES) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available