Text
SURVEY AWAL PERENCANAAN PEMBANGUNAN TURAP MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER - SCHLUMBERGER( STUDI KASUS : KECAMATAN MERSAM DAN KECAMATAN MUARA TEMBESI, KABUPATEN BATANG HARI, JAMBI )
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui litologi bawah permukaan untuk rekomendasi posisi terbaik kedalaman tiang pancang untuk bangunan turap. Metode yang digunakan yaitu metode geolistrik konfigurasi Wenner – Schlumberger. Lokasi penelitian memiliki 1 lintasan dimana pada Kecamatan mersam memiliki panjang lintasan 60 meter dengan spasi elektroda 5 meter dan pada Kecamatan Muara Tembesi memiliki panjang lintasan 120 meter dengan spasi elektroda 10 meter. Berdasarkan peta geologi Kabupaten Batang Hari, daerah penelitian terletak pada formasi Alluvium. Data geolistrik diolah dengan software Res2Dinv yang menghasilkan penampang 2D. Pada Kecamatan Mersam diperoleh nilai resistivitas dengan rentang 12,3 – 976 Ωm dengan kedalaman maksimum 6,38 meter dan pada Kecamatan Muara Tembesi diperoleh nilai resistivitas 85,1 – 3308 Ωm dengan kedalaman maksimum 18,5 meter. Berdasarkan tabel acuan Telford, peta geologi, peta pola aliran, data bor dan penelitian yang relevan ditemukan litologi didaerah penelitian yaitu lempung, lempung pasiran, pasir kerikil dan batu pasir. Setelah diketahui litologi dan kedalaman batuan di daerah maka pada Kecamatan Mersam direkomendasikan posisi tiang pancang diletakkan pada kedalaman 3 - 6 m dan pada Kecamatan Muara Tembesi posisi tiang pancang diperkirakan pada kedalaman 8 – 18,5 m. Tiang pancang sebaiknya diletakkan sampai pada lapisan lempung terdalam.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
2207004299 | T80858 | T808582022 | Central Library (Referens) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available