5%, diperoleh ketebalan subbase 150 mm material standar crushed rock dan sebagai material alternatif dapat juga digunakan C1.5/2.0 CBGM dengan ketebalan 87 mm dan C3/4 CBGM dengan ketebalan 69 mm. Pada lapisan surface menggunakan Concrete Block Paving (CBP) dengan ketebalan 80 mm dan Laying Course Material dengan ketebalan 30mm. Dengan penggunaan desain terhadap alat penanganan RTGC, relatif aman apabila diatas perkerasan ini dioperasikan alat penanganan peti kemas lainnya, seperti Reach Stacker, Front Lift Truck, dan Tractor-Trailer." />
Skripsi
PERENCANAAN PERKERASAN CONTAINER YARD PADA TERMINAL PETI KEMAS KABUPATEN MUSI RAWAS SUMATERA SELATAN
Sejalan dengan semakin digalakannya kegiatan ekspor migas ataupun nonmigas, Provinsi Sumatera Selatan berencana untuk mengembangkan pelabuhan Tanjung Api- Api sebagai outlet kemas dan sebagai pelabuhan utama primer yang berfungsi khususnya untuk melayani kegiatan dan alih muat angkutan laut nasional dan internasional dalam jumlah menengah dengan jangkauan pelayanan yang menengah. Untuk memudahkan daerah belakangnya (hinterland) dalam mengakses pelabuhan Tanjung Api-Api dibutuhkan pengembangan jaringan transportasi untuk kegiatan angkutan laut dan angkutan darat (antar moda) dengan kereta api dan truk. Salah satu yang dapat dilakukan yaitu dengan membangun Terminal Peti Kemas (TPK) pada daerah-daerah yang memiliki potensi besar dalam kegiatan ekspor-impor. Prioritas pertama pembangunan terminal peti kemas ini berada di daerah Kabupaten Musi Rawas. Perkerasan terminal peti kemas merupakan tempat berlangsungnya aktivitas pergerakan beroda (alat penanganan peti kemas) dan beban statis peti kemas sehingga harus dilapisi dengan suatu bahan/material dengan ketebalan tertentu yang mampu menerima dan mendistribusikan beban ke lapisan di bawahnya (subgrade). Pada tugas akhir ini, perencanaan perkerasan terminal peti kemas menggunakan metode British Precast Concrete Federation (BPCF) 2007. Metode ini mengacu pada buku "The Structural Design of Heavy Duty Pavements For Ports and Other Industries” edisi keempat tahun 2007 dan standar yang digunakan yaitu British Standards (BS) dan British and European Standards (BS EN). Metode ini menggunakan F ini t e Element Method sebagai pedoman perencanaan perkerasan. Desain meliputi pembagian perkerasan ke dalam pondasi, base dan lapisan surface. Dalam perencanaan perkerasan Container yard, lapisan surface merupakan satu kesatuan dengan ketebalan 110 mm, terdiri dari 80 mm concrete block paving dan 30 mm laying course material. Perhitungan lapisan base ditinjau dari perhitungan tebal base akibat pengoperasian handling plants dan perhitungan tebal base akibat beban statis pada Container storage. Sedangkan untuk menentukan ketebalan sub-base dihitung berdasarkan nilai CBR subgrade. Dari hasil perhitungan tebal base akibat pengoperasian handling plants, diperoleh ketebalan maksimum pada alat penanganan Rubber Tyred Gantry Crane (RTGC) yaitu untuk material standar Cs/io CBGM sebesar 528mm dan sebagai material alternatif dapat juga digunakan C5/6 CBGM dengan ketebalan 612mm serta C12/15 CBGM dengan ketebalan 459 mm. Berdasarkan nilai CBR subgrade yaitu > 5%, diperoleh ketebalan subbase 150 mm material standar crushed rock dan sebagai material alternatif dapat juga digunakan C1.5/2.0 CBGM dengan ketebalan 87 mm dan C3/4 CBGM dengan ketebalan 69 mm. Pada lapisan surface menggunakan Concrete Block Paving (CBP) dengan ketebalan 80 mm dan Laying Course Material dengan ketebalan 30mm. Dengan penggunaan desain terhadap alat penanganan RTGC, relatif aman apabila diatas perkerasan ini dioperasikan alat penanganan peti kemas lainnya, seperti Reach Stacker, Front Lift Truck, dan Tractor-Trailer.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
1007000592 | T96964 | T969642010 | Central Library (REFERENCES) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available