Skripsi
PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON NON-CURING DENGAN MENGGUNAKAN PORTLAND CEMENT TYPE 1 DAN PORTLAND COMPOSITE CEMENT
Dengan perkembangan teknologi, produksi beton yang efisien dan modern makin berkembang, karena sudah banyak negara produsen semen atau perusahaan yang memproduksi semen dengan berbagai jenis dan type semen, untuk dapat mengetahui lebih lanjut perbedaan kuat tekan tiap jenis semen telah dilakukan penelitian oleh saudara I Made Alit pada tahun 2007 tentang perbandingan kuat tekan beton ing yang menggunakan Portland Pozzolan Cement dan Portland Cement Type I dengan menggunakan benda uji beton silinder dengan ukuran 150 mm dan tinggi 300 mm pada umur hidrasi 3, 7, 28, dan 90 hari. Penelitian ini menggunakan bahan-bahan untuk campuran beton normal yang terdiri dari air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), untuk perekat hidrolik digunakan Portland Pozzolan Cement dan Portland Cement Type I dari produsen yang sama, sedangkan agregat yang digunakan berupa pasir super dan batu pecah, dengan menggunakan perbandingan campuran 1 semen : 2 pasir : 3 batu pecah dan w/c = 0,4. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa beton yang menggunakan Portland Pozzolan Cement memiliki kuat tekan yang lebih rendah pada umur awal dan pada umur akhir kuat tekan beton menjadi lebih tinggi dari beton yang menggunakan Porland Cement Type /. Dari penelitian tersebut maka perlu diadakan penelitian lanjutan mengenai perbandingan kuat tekan beton non-curing berbentuk kubus 15 x 15 x 15 cm dengan w/c = 0,60 dan w/c = 0,65 pada umur hidrasi 7, 14, 21, dan 28 hari. Bahan-bahan yang digunakan adalah bahan campuran beton normal dengan perbandingan berat didapat dari perhitungan Job Mix Design menggunakan metode ACI (American Concrete Institute).dan semen yang digunakan adalah Portland Cement Type I dan Portland Composite Cement merek dagang PT. Semen Padang. Dari hasil analisis pada Laboratorium Penelitian Bioproses Jurusan Teknik Kimia, terdapat perbedaan persentase kandungan senyawa Si02 antara Portland Composite Cement dan Portland Cement Type I sebesar 11,48%. Senyawa penyusun Portland Composite Cement telah dikombinasi dengan menambahkan bahan anorganik berupa pozzolan (fl'y ash) yang bersifat pozzolanik sehingga kandungan senyawa Si02 lebih do m i nan. Pozzolan (fly ash) bereaksi dengan kalsium oksida dan air sehingga panas hidrasinya relatif rendah, yang mengakibatkan kuat tekan awalnya relatif rendah dibandingkan dengan beton yang menggunakan Portland Cement Type /, namun terjadi perubahan peningkatan secara signifikan pada umur tua. Cur Pada beton yang menggunakan Portland Cement Type /, pada umur awal memiliki kuat tekan rata-rata lebih besar dari beton yang menggunakan Portland Composite Cement yaitu, pada umur 7 hari mempunyai selisih kuat tekan rata-rata 5,84% pada beton dengan w/c = 0,6 dan 7,38% pada beton dengan w/c = 0,65. Pada umur 14 hari mempunyai selisih kuat tekan rata-rata 4,26% pada beton dengan w/c = 0,6 dan 5,49% pada beton dengan w/c = 0,65. Pada umur tua beton yang menggunakan Portland Composite Cement menggalami peningkatan kuat tekan rata-rata yaitu, pada umur 21 hari mempunyai selisih kuat tekan rata-rata 2,80% pada beton dengan w/c = 0,6 dan 2,13% pada beton dengan w/c = 0,65. Pada umur 28 hari mempunyai selisih kuat tekan rata-rata 2,59% pada beton dengan w/c = 0,6 dan 2 45% pada beton dengan w/c = 0,65
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
1007000598 | T93319 | T933192009 | Central Library (REFERENCES) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available