Skripsi
PENGARUH SAMBUNGAN PENGECORAN TERHADAP KUAT LENTUR BENDA UJI BALOK BETON MUTU K-225 DENGAN TAMBAHAN PASTA SEMEN
Sambungan termasuk bagian konstruksi beton untuk memberikan tempat pemberhentian pengecoran yang sesuai dan mudah pada tahapan konstruksi. Prosesnya adalah menyambung beton “segar” yang belum mengeras berhadapan dengan beton yang telah mengeras. Sambungan ini seringkah disebut dengan sambungan “hari kerja . Persyaratan utama sambungan semacam ini harus memungkinkan bagian-bagian yang berdekatan bertindak secara monolitik pada konstruksi, sehingga tidak menimbulkan retakan maupun pergerakan pada konstruksi yang disambung. Benda uji yang digunakan dalam penelitian ini berupa : 30 balok uji lentur, dan 3 kubus untuk mengetahui kuat tekan rencana beton normal pada umur 28 hari. Mutu beton yang dibahas yaitu beton K-225. Variasi sambungan pengecoran yang digunakan pada percobaan ini adalah sambungan 'A dan 'A bentang dengan dan tanpa penambahan pasta semen. Ratio pasta semen yang digunakan sebagai bahan perekat beton adalah 2:1 (sememair) Hasil akhir penelitian menunjukkan kuat lentur beton yang disambung mengalami penurunan terhadap beton normal. Tetapi penambahan pasta semen pada beton yang disambung dapat mengembalikan kuat lentur beton hingga mendekati nilai normal. Jika persentase pencapaian kuat lentur balok normal dianggap 100%, maka pencapaian kuat lentur balok pada umur 14 hari, adalah 88,95% ( 'A bentang pasta semen), 84,21% ( 'A bentang polos), 75,53 ('A bentang pasta semen), 52,63% ( 'A bentang polos). Sedangkan pada umur 28 hari, pencapaian kuat lentur masing-masing sambungan adalah 92,58% ( 'A bentang pasta semen), 85,81% ( >4 bentang polos), 78,17% (>/2 bentang pasta semen), 56,33% ('A bentang polos).
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
0607001264 | T95131 | T951312006 | Central Library (REFERENCES) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available