Skripsi
OPTIMALISASI PRODUKSI BIBIT KARET BERDASARKAN SKALA USAHA DI PENANGKAR DESA PULAU HARAPAN KECAMATAN BANYUASIN IH KABUPATEN BANYUASIN
Tujuan penelitian ini adalah (1) menghitung pendapatan pada masing-masing skala usaha yang diperoleh dari usaha pembibitan karet di penangkar Desa Pulau Harapan Kabupaten Banyuasin, (2) menganalisis kombinasi jenis bibit dan klon apa saja yang dapat dioptimumkan di penagkar Desa Pulau Harapan Kabupaten Banyuasin sehingga mencapai pendapatan maksimum, (3) menganalisis kendala-kendala sumberdaya apa saja yang menjadi pembatas dalam pencapaian usaha pembibitan karet yang optimum di penangkar Desa Pulau Harapan Kabupaten Banyuasin. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode seurvei. Pendapatan yang diperoleh penangkar di Desa Pulau Harapan Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin dari usaha pembibitan karet berdasarkan skala usahanya yaitu untuk skala kecil diperoleh sebesar Rp26.080.649 per tahun, pendapatan untuk skala menengah sebesar Rpl07.062.149 per tahun dan untuk skala besar diperoleh pendapatan sebesar Rpl75.023.923 per tahun. Hasil analisis linear programming menunjukkan jenis bibit direkomendasikan untuk dapat mencapai pendapatan maksimum yaitu bibit polybag PB 260. Pada kondisi sumberdaya dan permintaan yang ada di usaha pembibitan karet untuk skala kecil akan mencapai pendapatan maksimum bila yang penangkar menambah modal sebesar Rp29.264.600 sehingga produksi bibit optimal sebesar 43.308 batang dan mencapai pendapatan maksimum sebesar Rp69.508.808. Penangkar skala menengah akan mencapai pendapatan maksimum bila penangkar menambah modal sebesar Rp81.635.250 sehingga produksi bibit optimal sebesar 161.538 batang dan mencapai pendapatan maksimum sebesar Rp234.230.739 sedangkan untuk skala besar akan mencapai pendapatan maksimum bila penangkar menambah modal sebesar Rpl26.187.700 sehingga produksi bibit optimal sebesar 283.333 batang dan mencapai pendapatan maksimum sebesar Rp400.349.974. Secara keseluruhan sumberdaya tenaga keija dalam keluarga dan modal untuk skala kecil habis terpakai, sedangkan sumberdaya yang habis terpakai untuk skala menengah dan skala besar adalah tenaga keija luar keluarga dan modal. Dalam pencapaian optimalisasi pada beberapa skenario, sumberdaya modal selalu habis terpakai dan teralokasi.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
0907001173 | T90324 | T903242009 | Central Library (REFERENCES) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available