Text
Bacterial diversity and lipase producing bacteria in forest and oil palm plantation at Sarolangun Jambi Indonesia
Deforestasi untuk pembukaan lahan perkebunan sawit paling massif terjadi di Asia Tenggara. Hal ini berdampak negatif pada keragaman hayati dan lingkungan. Tanah dan sudimen pada penelitian ini diperoleh dari lapisan atas tanah hutan dataran rendah dan perkebunan sawit, serta perairan yang disekitar situs tersebut. Hutan tersebut berlokasi di Taman Nasional Bukit Duabelas, dan perkebunan sawit sekitar hutan di soralangun Jambi Indonesia. Keragaman komunitas bakteri dari tanah dan sudimen perairan area hutan dan kebun sawit sumatera dipelajari menggunakan pyrosequencing gen 16 rRNA dan dan indeks keragaman umumnya. Pendekatan filognetik digunakan untuk mengungkap perubahan komunitas filotipe bakteri dan genusnya di kedua area. Pendekatan ekologis menggunakan nilai pH, kandungan Karbon (C ) total, Nitrogen ( N ) total, Fosfor (P) tersedia dan keragaman bakteri menggunakan indeks Shannon dan Simpson, dan kelimpahan bakteri dengan indeks Chaol-ACE dan OTUs. Sebagaimana pH, C total, dan N sebagai factor substrat yang tidak berbeda nyata. Tetapi, indeks kelimpahan bakteri di sudimen peraiaran area hutan justru lebih tinggi dari area kebun sawit.
Mayoritas sekuen berturut-turut Acidobacteri (56,33%), Proteobacteria (27.43%), Actinobacteria (7.11%), dan Cyanobacteria (5.55%) Berasal dari tanah hutan sementara Aciobacteria (50.11%), Proteobacteria (31.63%), Actinobacteria (7.58%), Chloroflexi (2.60 %), dan Gemmantimonadetes (2.71%) dari tanah kebun sawit. Aciobacteri menjadi filotipe paling dominan di kedua habitat, karena pH tanah kedua areal tersebut sangat asap (3.77-4.80). Genera dari Alpha proteobacteria mendominasi di tanah hutan dan kebun sawit. Genus terbanyak dipohon filogenetik adalah burkholderia dari betaproteobavteria. Berbeda dari tanah, dalam sedimen peraliran, mayoritas sekuen berturut-turut Proteobacteria (34.85%), Acidobacteri (32.67%), Nitrospirae (6.86%), Chloroflexi (4.31%), dan Actinobacteri (4.02%), dari area hutan, sementara dari area kebun sawit berturut-turut Acidobacteria (46.10%), Proteobacteri (25.86%), Nitrospirae (9.20%), Chloroflexi (4.99%), dan Actinobacteri (2.34%). Acidobacteri masih menjadi filotipe domain di habitat sedimen perairan areal kebun sawit. Genera Alphaproteobacteria dan betaproteobacteria mendominasi pada kedua pohon filogenetik gen 16S rRNA baik di areal hutan maupun kebun sawit. Genus yang terdeteksi domaian pada pohon filogenetik bakteri asal tanah maupun sedimen area hutan dan kebun sawit adalah burkholderia. Perubahan komunitas bakteri terjadi dalam tranformasi hutan, meskipun lebih banyak ditemukan genus di pohon filogenetik bacteri tenah asal kebun sawit. Sebaliknya, komunitas di sedimen peraliran tranformasi hutan, sebagaimana sedimen perariran area hutan menunjukan indeks kergaman, kelimpahan, filotipe dan genera yang lebih tinggi daripada yang ditunjukan parameter tersebut dari area sawit.
Bakteri special di hutan dan lahat sawit adalah bakteri lipolitik. Enzim bakteri tersebut telah diaplikasikan di industri agroakuakultur, pangan, deterjen, farmasi, susu, maupun biodiesel-biokorosin. Informasi kerajaman bakteri lipolitik asal tanah dan sedimen perariran di arael hutan dan perkebunan kelapa sawit, dan komposisi asam lemaknya diperlukan. Sebanyak 22 isolat terpilih dari tiga puluh dua isolat bakteri lipolitik yang tumbuh pada media selektif lipolitik,terdiri atas 11 isolat dari tanah lapisan atas dan 11 dari sedimen air di hutan dan daerah perkebunan. Isolate-isolat bakteri diidentifikasi berdasarkan analisis gen 16S rRNA. Hasil identifikasi menunjukkan isolat-isolat tersebut terdiri atas lima genera yaitu burkholderia, cupriavidus, serratia, Acinetobacter, dan Kuthia. Pada pohon filogenetik yang dibangun menggunakan metode maximum likelihood, isolate-isolat tersebut terdistribusi ke dalam tiga grup, yaitu grup burkholderia, cupriavidus, serratia, Acinetobacter, dan Kuthia. Hasil analisis kromatografi gas (GC-FID) menunjukkan bahwa enzim lipolitik yang dihasilkan bakteri-bakteri tersebut memproduksi berbagai asam lemak. Beberapa isolate bakteri menghasilkan asam lemak esensial, seperti asam lemak: linoleate, linolenat, arakidonat, eikosapentanot (EPA), dan dokosaheksanot (DHA). Untuk masa depan, bakteri lipolitik dari hutan dan perkebunan sawit dapat dilanjutkan penelitian untuk kesejahteraan lingkungan dan manusia.
Kata Kunci: Komunitas bakteri, bakteri lipolitik, hutan hujan datraan rendah, perkebunan sawit, Sumatra-Indonesia
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
D00020 | 579.307 598 15 Mar b | Central Library | Available |
No other version available