Text
Guritan: Upaya pemerintahan tradisi lisan Besemah Sumatera Selatan
Disertai ini mengkaji guritan sebagai tradisi lisan,penciptaan, pewarisan, konteks, dan fungsinya bagi masyarakat besemah, sumatera selatan.Guritan adalah prosa lirik yang di tuturkan dengan irama khas dalam bahasa bersemah. Bentuk, irama, dan bahasa guritan dari dahulu sampain sekarang tidak mengalami perubahan yang signifikan, tetapi isinya berubah dari masa ke masa sesuia dengan perkembangan khalayaknya.
Penciptaan guritan dilakukan sekaligus dengan peraturannya. Guritan diciptakan atas beberapa bait,beberapa larik, dan beberapa kata yang tidak tetap jumlahnya. Struktur pertunjukan guritan terdiri atas: bagian pendahuluan,bagian isi, dan penutup. Penggurit menciptakan guritan tidak dengan menghafal,tetapi memanfaatkan persedian formula di dalam ingatanya. Formula yang digunakannya berupa formula dalam dan folmula luar. Pewarisan guritan dilakukan secara otodidak antara penggurit terdahulu dengan penggurit kemudian melaui proses mendengarkan penuturan,melakukan penuturan, dan mendialogkan hasil penuturan antargenerasi pengurit.
Adanya satu kesatuan konteks yang saling mempengaruhi antara pengurit,penonton, penyelenggaraa pertunjukan, kesempatan pertunjukan, waktu dan tempat pertunjukan, imbalam jasa pertunjukan, dan motivasi pertunjukan, waktu dan tempat pertunjukan, dan inovasi pertunjukan menjadikan guritan dapat tetap bertahan hidup di dalam masyarakat besemah. Guritan yang dikhawatirkan akan mati bahkan punah itu,ternyata masih berfungsi di dalam kehidupan masyarakat besemah dari masa ke masa sesuai dengan tuntutan perubahan masyarakatnya. Fungsi-funsi itu berguna bagi pembentukan karakter masyarakat besemah khususnya dan bagi pembentukan karakter bangsa indonesia pada umumnya.
Kata kunci : guritan, besemah, penciptaan, pewarisan, konteks, fungsi.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
D00015 | 813.075 981 6 Suh g | Central Library | Available |
No other version available