Text
Karakteristik morfologi dan fisiologi pertumbuhan serta upaya tindakan agronomi untuk peningkatan hasil kelapa sawit varietas SJ2 di lahan gambut
Ketersediaan lahan untuk ektensifikasi tanaman kelapa sawit (Elaesis guineensis jacq.) makin terbatas, sehingga budidayanya diantaranya diarahkan ke lahan gambut. Tujuan penelitian untuk mengevaluasi morfologi dan fisiologi, dan mangkaji respon kualitas pertumbuhan tanaman kelapa sawit var.SJ2 umur muda terhadap pemupukan rock phosphate dan parit tertutup (parit cacing) di lahan gambut. Penelitian dilaksanakan di PT. Roempoen Enim, Provinsi Sumatera Selatan, terdiri atas dua penelitian. Penelitian I, dilaksanakan dari bulan Mei 2012 sampai januari 2013 dilaksanakan dengan metode survei dan metode observasi, hasil penelitian I di tampilkan dalam bentuk tabel, geafik dan foto. Penelitian II dilaksnakan dari bulan juni 2014 sampai Oktober 2014, dilaksanakan di blok tanam yang sama dengan penelitian I, bertujuanmengkajii respon pertumbuhan tanaman kelapa sawit var.SJ2 umur 7 tahun dengan pengaturan muka air tanah dan peningkatan ketersediaan P tanah melalui pembuatan parit tertutup dan pemupukan berbagai dosis rock phosphate, menggunakan rancangan petak terpisah, dengan tiga ulangan. Petak utama (A) parit tertutup (field drain), yaitu: (Ao) petak;lahan dibuat parit tertutup dan (A1)petak lahan tanpa parit. Anak petak (P) dosis pemupukan rock phosphate, yaitu: (Po) 0, (P1)500, (P2) 600, (P3) 700,(P4) 800 dan (P5) 900 g tanaman -1.Hasilpenelitian I, menunjukkan densitas luas area permukaan akar populasi akar sekunder, berat kering akar dan luas anak daun berperan terhadap keragaan tanaman kelapa sawit var.SJ2 umur 6 tahun di lahan gambut. Hasi tanaman kelapa sawit var.SJ2 umur 6 tahun di lahan gambut rendah. Hasil tertinggi 2,43 kg tandan buah segar(TBS) tanaman -1 panen-1 pada tahun pertama panen pada tanaman dengan keragaan yang tegak. Hasil TBS berkorelasi positif dengan akar primer. Hubungan akar tanaman kelapa sawit dan pada fisik gambut ditunjukkan akar primer dan bulk densitas berkorelasi positif dengan akar permeabilitas gambut. Endodermis di struktur jaringan akar primer pada tanaman dengan keragaan tegak tersusun lebih baik. Konteks jaringan akar skunder tanaman dengan keragaan yang rebah rusak. Hasil penelitian II menunjukkan bahwa pemupukan rock phosphate di lahan yang diparit maupun tanpa parit berpengaruh pada pertumbuhan tanaman kelapa sawit var.SJ2 umur 7 tahun di lahan gambut, dan berpengaruh dominan adalah dari pemupukan rock phosphate. Berat kering daun spesifik tanaman di petak lahan tanpa parit maupun petak lahan yang diparit mengalami penurunan setelah pemupukan rock phosphate. Berat kering daun spesifik yang lebih stabil adalah terdapat pada tanaman dipupuk rock phosphate dosis 800 dan 900 g tanaman-1. Dosis pemupukan rock phosphate 800 g tanaman-1 di petak lahan diparit dapat memperbaiki kualitas pertumbuhan, berdasarkan kandungan P daun, yaitu tercapainya nilai optimum kandungan N sebesar 2,49% tanaman kelapa sawit var.SJ2 umur 7 tahun di lahan gambut. Kesimpulan umum bahwa terdapat perbedaan morfologi dan fisiologi pada tanaman kelapa sawit umur muda yang dipengaruhi oleh ketersediaan P,konsentrasi A1 dan kandungan air lahan gambut.
Kata Kunci: Kelapa Sawit, Keragaan, Lahan Gambut, Parit Cacing, Rock Phospat
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
D00013 | 571.207 Mar k | Central Library | Available |
No other version available