Skripsi
APLIKASI BioFITALIK PADA BERBAGAI BOBOT BENIH UNTUK MEMPERTAHANKAN DAYA BERKECAMBAH BENIH KAKAO (Theobroma cacao L.) DI PENYIMPANAN
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh Bio-fitalik dan bobot benih untuk mempertahankan daya berkecambah benih kakao di penyimpanan. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Benih, Universitas Sriwijaya dari bulan Juni 2009 sampai Juli 2009. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan uji Lanjut Duncan. Perlakuan terdiri dari tiga faktor yaitu bobot benih, faktor penyimpanan dan faktor bio-fitalik dengan tiga ulangan sehingga terdiri dari 72 perlakuan. Faktor bobot benih Bi ( 1,0 - 1,8 g) dan B2 (1,9 -2,5 g), penyimpanan satu minggu dan dua minggu dan faktor dosis bio-fitalik Fo (Kontrol), Fi (17 ml/L), F2 ( 23 ml/L), F3 (30 ml/L), F4 (36 ml/L), dan F5 (42 ml/L). Hasil penelitian menunjukkan bobot benih kakao, dosis bio-fitalik dan lama penyimpanan tidak dianjurkan karena tidak berpengaruh terhadap potensi tumbuh maksimum, persentase perkecambahan, laju perkecPenelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh Bio-fitalik dan bobot benih untuk mempertahankan daya berkecambah benih kakao di penyimpanan. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Benih, Universitas Sriwijaya dari bulan Juni 2009 sampai Juli 2009. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan uji Lanjut Duncan. Perlakuan terdiri dari tiga faktor yaitu bobot benih, faktor penyimpanan dan faktor bio-fitalik dengan tiga ulangan sehingga terdiri dari 72 perlakuan. Faktor bobot benih Bi ( 1,0 - 1,8 g) dan B2 (1,9 -2,5 g), penyimpanan satu minggu dan dua minggu dan faktor dosis bio-fitalik Fo (Kontrol), Fi (17 ml/L), F2 ( 23 ml/L), F3 (30 ml/L), F4 (36 ml/L), dan F5 (42 ml/L). Hasil penelitian menunjukkan bobot benih kakao, dosis bio-fitalik dan lama penyimpanan tidak dianjurkan karena tidak berpengaruh terhadap potensi tumbuh maksimum, persentase perkecambahan, laju perkecambahan dan berat kering kecambah benih kakao. Benih kakao disimpan selama dua minggu dengan bobot Bi (1 - 1,8 g), hasilnya lebih baik dibandingkan dengan bobot benih B2 (1,9-2,5 g). Sedangkan pada penyimpanan dua minggu benih B2 hasilnya lebih baik dibandingkan dengan bobot benih B2. Untuk dosis bio-fitalik pada uji lanjut, pada umumnya dosis bio-fitalik yang lebih baik adalah F3 (30 ml/L). ambahan dan berat kering kecambah benih kakao. Benih kakao disimpan selama dua minggu dengan bobot Bi (1 - 1,8 g), hasilnya lebih baik dibandingkan dengan bobot benih B2 (1,9-2,5 g). Sedangkan pada penyimpanan dua minggu benih B2 hasilnya lebih baik dibandingkan dengan bobot benih B2. Untuk dosis bio-fitalik pada uji lanjut, pada umumnya dosis bio-fitalik yang lebih baik adalah F3 (30 ml/L).
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
1007001124 | T86397 | T863972010 | Central Library (Referens) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available