Text
Uji efek inhibisi α-glukosidase seduhan dingin, panas, dan sari etanol white tea dari tanaman Camellia sinensis
Diabetes mellitus (DM) khususnya DM tipe 2 merupakan penyakit metabolikrnyang prevalensinya terus meningkat. Hal ini mendorong penemuan obat-obat barurntermasuk dari bahan alam. White tea adalah tumbuhan yang kaya akan senyawarnfenolik yang berpotensi sebagai obat DM melalui penghambatan enzim α-rnglukosidase. Temperatur dan jenis pelarut adalah faktor yang berpengaruh terhadaprnkadar fenolik suatu ekstrak. Penelitian ini dirancang untuk melihat pengaruh suhu danrnjenis pelarut terhadap kadar fenolik total white tea dan efek penghambatan terhadaprnkerja enzim α-glukosidase secara in vitro dengan menggunakan microplate reader.rnPada penelitian ini digunakan seduhan dingin, panas, dan sari etanol. Hasil analisisrnmenyatakan bahwa sari etanol memiliki kandungan fenolik paling tinggi sebesarrn155,22 mgGAE/1g diikuti seduhan dingin sebesar 112,87 mgGAE/1g dan seduhanrnpanas sebesar 69,86 mgGAE/1g. Efek penghambatan terhadap enzim α-glukosidasernmasing-masing dengan nilai IC50 sebesar 18,17 ppm untuk sari etanol, 28,23 ppmrnuntuk seduhan dingin, dan 37,88 ppm untuk seduhan panas. Berdasarkan hasilrnpenelitian disimpulkan bahwa sari etanol memiliki total fenolik paling tinggi dan efekrnpenghambatan terhadap aktivitas enzim α-glukosidase paling besar dibandingkanrndengan seduhan dingin, panas, dan akarbose.
No copy data
No other version available