Skripsi
KARAKTERISTIK PENDERITA ASMA BRONKIAL DI BAGIAN ANAK RUMAH SAKIT DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG TAHUN 2001-2005
Menurut GINA, asma adalah inflamasi kronik pada jalan napas yang ditandai dengan hiperresponsif, saluran napas menjadi obstruksi dan aliran udara menjadi terbatas karena bronkokonstriksi, tumpukan mukus dan peningkatan inflamasi ketika jalan napas terekspos ke berbagai faktor resiko. Penelitian yang dilakukan bersifat diskriptif untuk mengetahui karakteristik penderita, gambaran klinis dan faktor resiko asma bronkial pada anak di bagian anak RS Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Data pada penelitian bersumber dari data sekunder berupa catatan medik (medical record) yang dikumpulkan secara retrospektif terhadap semua penderita yang didiagnosis sebagai asma bronkial. Pada hasil penelitian didapatkan bahwa kejadian asma berlangsung setiap tahun dan paling banyak ditemukan pada tahun 2002 dan 2003 yaitu sebesar 26,4%. Serangan asma juga bervariasi pada setiap bulan dan mencapai angka tertinggi pada bulan April, Mei, Juni, Agustus dan Desember yaitu sebanyak 11,3%. Kejadian asma bronkial paling banyak ditemukan pada anak usia 10 tahun (11,3%). Menurut jenis kelamin, didapatkan perempuan lebih banyak daripada laki-laki yaitu sebesar 56,6%. Penderita asma bronkial anak juga didominasi oleh penderita yang beragama Islam (98,1%). Berdasarkan pendidikan orang tua, ayah penderita paling banyak berpendidikan SMA (60,4%) dan ibu penderita juga paling banyak berpendidikan SMA (58,5%). Sedangkan menurut pekerjaan orang tua, ayah dari penderita paling banyak bekerja sebagai PNS (37,7%) dan ibu dari penderita umumnya hanya sebagai ibu rumah tangga (71,7%). Dari 53 orang penderita asma bronkial, faktor resiko tertinggi bagi penderita adalah cuaca yaitu sebesar 41,5%. Sedangkan riwayat genetik ditemukan pada 32,1% penderita, riwayat alergen pada 15,1% penderita dan yang dipengaruhi kegiatan jasmani sebanyak 15,1% penderita. Menurut jumlah anggota keluarga, penderita dengan jumlah anggota keluarga inti 6 orang paling banyak ditemukan yaitu sebesar 34,0%. Gejala klinis asma yang paling banyak ditemukan adalah sesak napas (100%), sedangkan mengi (wheezing) pada 77,4% penderita dan batuk pada 75,5% penderita. Perlunya pendidikan terhadap keluarga, masyarakat dan penderita asma bronkial agar dapat mengenali gejala serangan asma secara dini dan dapat memberikan pertolongan dengan segera Penelitian lebih lanjut dengan data yang lebih akurat diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih akurat.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
0607000933 | T86081 | T860812006 | Central Library (REFERENCES) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available