Skripsi
KARAKTERISTIK PASIEN PASCABEDAH KATARAK DI RUMAH SAKIT KHUSUS MATA MASYARAKAT PALEMBANG PERIODE 1 JANUARI 2011-30 JUNI 2011
Katarak adalah penyebab utama kebutaan di dunia, termasuk Indonesia. Katarak sulit dicegah dan dihindari karena adalah penyakit degeneratif, resiko mengidap katarak meningkat seiring bertambahnya usia. Berdasarkan data dari World Health Organization (2002), walaupun dalam 10 tahun terakhir banyak teknik bedah katarak berkembang pesat, katarak tetap menjadi penyebab kebutaan terbesar di seluruh dunia (51%). Survei kesehatan indera penglihatan dan pendengaran 1996 melaporkan bahwa prevalensi kebutaan di Indonesia sebesar 1,5%, dengan 52% diantaranya disebabkan katarak. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengidentifikasi karakteristik pasien pascabedah katarak dan untuk mengevaluasi bedah katarak itu sendiri. Method Penelitian ini bersifat deskriptif observasional dengan desain potong lintang, yang telah dilakukan di Rumah Sakit Khusus Mata Masyarakat Palembang. Penelitian ini mengambil data dari 339 kasus, 334 pasien yang telah menjalani bedah katarak pada periode 1 Januari 2011 - 30 Juni 2011. Data diambil dari rekam medis ( data sekunder). Data diolah dengan menggunakan SPSS version 18.0 for Windows dan disajikan dalam bentuk narasi dan tabel. Hasil Jumlah pasien perempuan (51%) lebih banyak daripada pasien laki-laki (49%), Ibu rumah tangga sebagai profesi mayoritas, dan mayoritas pasien berusia dalam kategori 51-75 tahun. Mayoritas diagnosis klinik kasus berdasarkan stadium perkembangan katarak adalah katarak matur (98,5%). 58,4% tanpa riwayat penyakit terdahulu, dan 33,6% kasus dengan riwayat hipertensi. Teknik bedah yang paling banyak digunakan adalah ECCE + IOL (50,7%), dan hampir semua kasus menggunakan anestesi blok (99,4%). 42,5% kasus tanpa komplikasi, komplikasi yang paling banyak ditemukan adalah Edema kornea + deseemetfold pada 19,5% kasus. Visus pada minggu ke-4 dengan koreksi terbaik mencapai 33,3% pada 6/6-6/18; 42,9% pada < 0,05), hasil yang sama didapat pada perbandingan visus pascabedah minggu ke-4 dengan koreksi terbaik dan visus prebedah. Blindness Reduction Rate pada visus hari ke-1 dengan koreksi yang ada sebesar 23,34%, hari ke-3 64,23%, dan pada minggu ke-4 dengan koreksi terbaik sebesar 76,2%. Visus pascabedah lebih baik dibandingkan visus prebedah (p < 0,05). Dibutuhkan peningkatan kualitas bedah katarak lebih lanjut.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
1207000160 | T79287 | T792872012 | Central Library (REFERENCES) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available