Skripsi
FAKTOR-FAKTOR RESIKO YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN BRONKOPNEUMONIA PADA PASIEN ANAK DI RSMH PALEMBANG PADA TAHUN 2010
Bronkopneumonia adalah peradangan pada paru yang mengenai satu atau beberapa lobus ditandai dengan bercak-bercak (patchy distributiori). Teijadinya pneumonia pada anak sering kali didahului oleh ISPA. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) masih merupakan salah satu masalah kesehatan diseluruh dunia, baik di negara maju maupun di negara berkembang termasuk di Indonesia. ISPA merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas yang cukup tinggi pada bayi (0-12 bulan) dan anak balita (lebih kecil dari 5 tahun). Bronkopneumonia merupakan penyumbang kematian anak balita di dunia lebih kurang 2 juta. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor resiko yang mempengaruhi kejadian bronkopneumonia pada pasien anak serta distribusi dan frekuensinya, dilakukanlah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor resiko yang mempengaruhi kejadian bronkopneumonia pada pasien anak di RSMH Palembang. Objek penelitian adalah seluruh rekam medik pasien anak yang menderita ISPA yang dirawat inap di Divisi Pulmonologi Anak RSMH Palembang pada tahun 2010. Pada penelitian ini didapatkan 72 orang penderita bronkopneumonia. Hasil penelitian menunjukkan angka kejadian bronkopneumonia 44 orang anak (61,11%), sedangkan penderita bronkopneumonia dengan penyakit lain 28 orang penderita (38,89%). Penderita bronkopneumonia paling banyak pada umur 29 hari-1 tahun sebanyak 65 penderita (90,3%). Penderita bronkopneumonia lebih banyak pada laki-laki yaitu 70 orang (56,5%). Tingkat pendidikan ayah penderita yang paling tinggi adalah kurang terdidik sebanyak 66 orang (91,67%). Tingkat pendidikan ibu penderita yang paling tinggi adalah kurang terdidik sebanyak 69 orang (95,8%). Penderita bronkopneumonia pada status ekonomi yang paling tinggi adalah status ekonomi kurang yaitu 58 (80,6%). Penderita bronkopneumonia dengan status gizi yang paling tinggi adalah status gizi baik sebanyak 35 (48,5 %). Penderita bronkopneumonia dengan status imunisasi tidak lengkap lebih banyak 63 (87,5 %) berbanding dengan status imunisasi lengkap yaitu 9 (12,5 %).
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
1207000116 | T82594 | T825942012 | Central Library (REFERENCES) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available