Skripsi
RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTI DIABETIKA ORAL PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI KECAMATAN BUKIT KECIL PALEMBANG PERIODE AGUSTUS 2010 - JULI 2011
Diabetes mellitus tipe 2 merupakan penyakit hiperglikemia kronik yang prevalensinya meningkat setiap tahun. Oleh karena itu, dibutuhkan pengobatan yang tepat dan rasional agar tercapai pengelolaan DM tipe 2 yang maksimal. Di dunia terdapat lebih dari 50% obat-obatan yang diresepkan dan diberikan secara tidak tepat, tidak efektif, dan tidak efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasionalitas penggunaan antidiabetika oral pada penderita DM tipe 2 di Kecamatan Bukit Kecil Palembang. Studi penggunaan obat untuk menilai rasionalitas penggunaan antidiabetika oral dari bulan November hingga Desember 2011 di Puskesmas Merdeka Kecamatan Bukit Kecil Palembang. Populasi penelitian ini adalah rekam medik yang didiagnosis diabetes mellitus tipe 2 yang menggunakan antidiabetika oral periode Agustus 2010—Juli 2011. Sampel beijumlah 78 rekam medik yang memenuhi kriteria inklusi. Dari 78 rekam medik, pasien perempuan sebanyak 50 (64,1%) rekam medik dan laki - laki 28 (39,1%) rekam medik. Pengguna ADO terbanyak pada usia interval 51-60 tahun sebanyak 35 (44,9%) rekam medik. Penggunaan nama generik lebih dominan sebanyak 108 (88,5%) ADO dibandingkan dengan nama paten 14 (11,5%) ADO. Penggunaan secara kombinasi lebih dominan 108 (72,1%) ADO dibandingkan dengan pemberian tunggal 34 (29,1%) ADO. Kombinasi glibenklamid dengan metformin ialah yang terbanyak dengan 48 (39,3%) ADO. Penggunaan Golongan ADO biguanid 63 (51,6%) dan sulfonilurea sebanyak 59 (49,4%). Dosis pemberian glibenklamid 5 mg 30 (100%) ADO, glimepirid 4 mg 5 (100%) ADO, gliklazid 80 mg 14 (100%) ADO, metformin 500 mg 63 (100%) ADO. Frekuensi pemberian glibenklamid yang terbanyak yaitu 2x1 sebesar 14 (46,7%) ADO, glimepirid 1x1 sebanyak 9 (60%), gliklazid 1x1 sebanyak 8 (57,1%) ADO, metformin 2x1 sebanyak 30 (47,6%) ADO. Lama pemberian ADO 3 hari 107 (87,3%) ADO, 4 hari 15 (12,7%) ADO. Interaksi ADO yang terbanyak bersifat sinergis potensiasi yaitu sebanyak 181 (65,34 %) interaksi. Penggunaan irrasional ADO di Kecamatan Bukit Kecil Palembang terdapat pada frekuensi pemberian ADO sebesar 12,3% dan interaksi antagonistik sebesar 2,53%. Kata Kunci: Antidiabetika Oral, Studi Penggunaan Obat
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
1207000323 | T80449 | T804492012 | Central Library (Referens) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available