Skripsi
GAMBARAN FAKTOR RESIKO AUTIS PADA PASIEN POLIKLINIK TUMBUH KEMBANG BAGIAN ANAK RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
Prevalensi autis semakin tinggi dan cenderung meningkat di masa yang akan datang. Beberapa penelitian mengemukakan bahwa prevalensi autis semakin meningkat. Di Indonesia, data mengenai prevalensi autis belum diketahui dengan pasti., namun ada kemungkinan mengalami peningkatan. Hasil penelitian Melly Budiman mengatakan bahwa pada tahun 2001 penderita autis di Indonesia mencapai 1/100 anak. Menurut catatan Departemen Sosial, dari hasil penelitian tahun 2008 menunjukkan bahwa 1/150 balita di Indonesia menderita autis. Penyebab autis belum diketahui dengan pasti. Tapi beberapa peneliti menyebutkan bahwa pennyebab autis multifaktorial. Faktor resiko teijadinya autis terbagi dalam tiga periode yaitu periode pranatal (status usia ayah saat kehamilan > 40 tahun, status usia ibu saat kehamilan >35 tahun, infeksi toksoplasmosis, dan perdarahan antenatal), periode natal (asfiksia, kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan trauma lahir), periode postnatal (kejang demam dan vaksin MMR). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran faktor resiko teijadinya autis pada pasien Poliklinik Tumbuh Kembang Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang periode Januari 2006- Januari 2011. Jenis penelitian yang telah dilakukan adalah penelitian observasional deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Dari hasil penelitian ditemukan 11 orang (46.1%) memiliki faktor resiko pranatal yang terdiri dari 5 orang (20.8%) memiliki usia ayah saat kehamilan >40 tahun , 3 orang (12.8%) dengan usia ibu saat kehamilan >35 tahun, 2 orang (8.3%) dengan ibu terkena infeksi toksoplasmosis ketika hamil dan 1 orang (4.2%) dengan perdarahan antenatal. Selain itu, 22 orang (91.6%) memiliki faktor resiko natal yang terdiri dari 4 orang (16.7%) dengan BBLR, 2 orang (8.3%) memiliki riwayat kelahiran prematur, 11 orang (45.8%) dengan riwayat asfiksia saat bayi., dan 5 orang dengan riwayat trauma lahir. Sementara itu 6 orang (25%) memiliki riwayat kejang demam dan tidak terdapat pasien autis yang pernah mendapatkan vaksin MMR. Pada penelitian ini, terdapat subjek penelitian yang memiliki lebih dari satu faktor resiko. Kesimpulan dari penelitian ini adalah faktor resiko yang paling sering ditemukan adalah faktor resiko periode natal, yaitu asfiksia, tetapi perbedaan angka subjek penelitian yang memiliki faktor resiko tersebut tidak begitu besar dibandingkan dengan faktor resiko lainnya.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
1207000276 | T81778 | T817782012 | Central Library (REFERENCES) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available