Skripsi
KARAKTERISTIK PASIEN HEPATITIS B AKUT YANG DIRAWAT INAP DI BAGIAN PENYAKIT DALAM RSMH PALEMBANG PERIODE 1 JANUARI- 31 DESEMBER 2010
Hepatitis B adaiah proses peradangan pada hati yang disebabkan oleh infeksi virus yang dikenal sebagai virus hepatitis B yang dapat berujung pada kematian (nekrosis) pada sel hati. Infeksi hepatitis B akut merujuk kepada infeksi yang baru didapat dan biasanya gejala menghilang dalam beberapa minggu sampai bulan serta dengan menghilangnya penanda serologi hepatitis B berupa HBsAg kurang dari 6 bulan. Di Indonesia, kejadian hepatitis B merupakan masalah kesehatan yang serius. Prevalensi hepatitis B di Indonesia sangat bervariasi berkisar 3-20%. Kewaspadaan akan penyakit ini memang selayaknya ditingkatkan, dengan mengetahui informasi yang lengkap tentang bahaya penularan akan sangat membantu untuk mencegah berkembangnya penyakit ini. Karakteristik dan informasi spesifik tentang penyakit hepatitis B akan membantu kita menentukan diagnosis yang benar dan perawatan medis yang efektif untuk membuat kondisi pasien membaik. Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi, karakteristik sosiodemografi, gejala klinis, dan gambaran laboratorium pada kasus hepatitis B akut di RSMH Palembang. Penelitian ini bersifat studi observasional berupa survei deskriptif dilakukan pada bulan Oktober sampai Desember 2011 di Bagian Rekam Medik Pusat Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang. Populasi penelitian adalah seluruh pasien hepatitis virus akut yang dirawat inap di bagian penyakit dalam RSMH Palembang periode 1 Januari - 31 Desember 2010. Sampel penelitian yang memenuhi kriteria inklusi berjumlah 19 orang. Hasil penelitian akan dideskripsikan dalam narasi dan tabel yang diselesaikan dengan analisis deskriptif menggunakan program SPSS versi 18.0for Windows. Hasil Penelitian menunjukkan angka kejadian hepatitis B akut adalah 18,81%. Berdasarkan karakteristik sosiodemografi, mayoritas pasien adalah lakilaki (78,9%) dan frekuensi tertinggi berada pada kelompok usia 21-30 tahun (36,8%). Distribusi berdasarkan gejala klinis secara berurutan mual, muntah, ikterik, warna urin teh pekat, dan demam diperoleh persentase masing-masing sebesar 84,2%, 63,15%, 100%, 100%, dan 57,9%. Distribusi gambaran laboratorium meliputi peningkatan kadar SGOT (100%), SGPT (100%), bilirubin total (100%), bilirubin direk (100%), bilirubin indirek (84,2%) dan alkalin fosfatase (84,2%). Pada rasio peningkatan dari nilai normal (x kali lipat) untuk masing-masing secara berurutan didapatkan rerata SGOT (15,49) SGPT (22,35), SGOT/SGPT (0,69), bilirubin total (7,49), bilirubin direk (23,64), bilirubin indirek (2,06) dan alkalin fosfatase (1,40).
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
1207000186 | T83706 | T837062012 | Central Library (REFERENCES) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available