Skripsi
POLA KEPEKAAN BAKTERI NON-Mycobacterium tuberculosis DARI SPESIMEN SPUTUM TERHADAP ANTIBIOTIKA DI LABORATORIUM MIKROBIOLOGI RSMH PALEMBANG PERIODE JANUARI-JUNI 2013
Latar Belakang: Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, angka kematian kasus infeksi saluran pernafasan bawah (pneumonia) sebesar 7,6%. Oleh karena itu, penggunaan antibiotik harus tepat agar angka kematian kasus menurun. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pola kepekaan bakteri non-Mycobacterium tuberculosis terhadap antibiotika. Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional dengan menggunakan data sekunder hasil kultur bakteri dan uji kepekaan bakteri dan spesimen sputum terhadap antibiotika di Laboratorium Mikrobiologi RSMH Palembang Januari-Juni 2013. Hasil: Jumlah spesimen sputum dengan kultur positif yang didapat pada penelitian ini sebanyak 895 spesimen dengan jumlah isolat bakteri sebanyak 1.237 isolat. Dari 1.237 isolat, 810 (65,5%) isolat adalah bakteri gram negatif. Tiga bakteri terbanyak yang ditemukan adalah Acinetobacter calcoaceticus (20,5%), Klebsiella pneumoniae (16,3%), dan Streptococcus viridans (15,3%). Sensitivitas tinggi (75-93%) gram positif terhadap vankomisin, amoksisilin klavulanat, imipenem, dan amikasin dan resistensi tinggi (56,3-68,9%) terhadap sefazolin, seftizoksim, dan seftriakson. Sensitivitas tinggi (71,9-90%) gram negatif terhadap imipenem, sefoperazon, dan norfloksasin dan resistensi tinggi (62,6-68,8%) terhadap kotrimoksazol, ampisilin sulbaktam, seftizoksim, azitromisin, dan klorampenikol. Simpulan: Gram negatif merupakan penyebab terbanyak infeksi saluran pernafasan bawah. Imipenem adalah antibiotik yang paling sensitif terhadap gram negatif, sedangkan vankomisin paling sensitif terhadap gram positif.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
1407000502 | T83725 | T837252014 | Central Library (Referens) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available