Text
Uji Karakteristik Minyak Nabati Dan Biodiesel Dari Biji Karet Hevea Brasiliensis Muell Arg Alam Dan Unggul Di Kabupaten Lahat Sumatera Selatan
Tanaman karet merupakan salah satu komoditi terbesar di Sumatera Selatan, dan merupakan komoditi unggulan di Kabupaten Lahat. Dengan total produksi lateks 2,55 juta ton/tahun dari kebun karet alam dan karet unggul, selama ini hasil utama yang digunakan dari tanaman karet adalah lateks, sementara biji karet hanya menjadi residu. Padahal biji karet mengandung sekitar 40-50% minyak nabati yang potensial untuk dikembangkan menjadi bahan baku biodiesel.rnPenelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 sampai dengan Desember 2016, bertempat di Laboratorium Genetika dan Bioteknologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya. Metode penelitian yang dilakukan meliputi pengambilan sampel di Desa Rindu Hati, Kecamatan Gumay Ulu, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Ekstraksi dilakukan untuk mendapatkan minyak nabati dari biji karet alam dan karet unggul, analisis kualitas minyak nabati di lakukan di Jurusan Kimia Universitas Sriwijaya. Profil asam lemak di analisis di Laboratorium Bioteknologi Universitas Gajah mada. Esterifikasi minyak nabati karet alam dan karet unggul menggunakan asam sulfat 0,5% sebanyak 10 ml dan metanol sebanyak 300 ml. Hasil esterifikasi di transesterifikasi menggunakan natrium hidroksida 0,5% sebanyak 50 ml dan metanol 450 ml. Terbentuk dua lapisan yaitu metil ester dan gliserol. Metil ester atau biodiesel yang didapat di analisis di Pertamina Plaju, Palembang, Sumatera Selatan.rnBerdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa persentase volume minyak nabati karet alam dan unggul yaitu 36,8 % dan 40,5 %. Kandungan asam lemak bebas pada karet alam dan unggul dengan rata-rata 9,80 mg/g dan 13,90 mg/g. Viskositas minyak nabati karet alam dan unggul sebesar 34,115 Cst dan 41,458 Cst. Kandungan kimia asam lemak dalam minyak nabati biji karet alam yang dominan yaitu asam linoleat sebesar 57,86 % dan unggul yaitu asam linoleat sebesar 55,15 %. Kuantitas biodiesel pada biji karet alam sebesar 31 mL dan unggul sebesar 41 mL. Kualitas biodiesel pada biji karet alam dan unggul memenuhi standar nasional indonesia untuk titik nyala, viskositas, berat jenis, kadar air, kadar sedimen dan destilasi, namun tidak memenuhi standar nasional indonesia pada angka setana dan residu karbon.rnxrnUniversitas SriwijayarnKesimpulan yang didapatkan biji karet alam dan unggul mempunyai kualitas yang sama dalam menghasilkan biodieselrnKata Kunci : Biodiesel, Minyak nabati, Hevea brasiliensis Muell. Arg., Karet alam, Karet unggul, dan Dataran tinggi
No copy data
No other version available