Skripsi
FAKTOR RISIKO DEMAM TIFOID PADA ANAK YANG DIRAWAT DI IKA RSMH PERIODE OKTOBER -DESEMBER 2011
Demam typhoid masih merupakan masalah kesehatan masyarakat Indonesia dengan insiden antara 350 — 810 kasus per 100000 penduduk dan CFR berkisar 3 %. Penyakit ini berhubungan erat dengan higiene perorangan yang kurang baik, lingkungan yang jelek dan penyediaan air bersih yang kurang baik. Menurut proFil kesehatan kotamdya Palembang tahun 1998 penyakit demam typhoid menempati ranking keempat setelah diare untuk semua golongan umur. Tujuan: dari peneltian ini untuk mempelajari faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian penyakit demam typhoid pada penderita yang dirawat di RSMH Palembang seperti tingkat pengetahuan, kebiasaan makan/minum di luar rumah (tempat jual makanan/minuman, kemasan makanan/minuman, fasilitas cuci tangan yang ada, cara makan/minum) dan sanitasi lingkungan (sumber air bersih, kepimilikan dan pemanfaatan jamban, dan kualitas jamban yang digunakan sehari-hari). Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian epidemiologi observasional analitik dengan desain case control. Kasus adalah semua anak penderita demam typhoid yang berumur 3-15 tahun di RSMH Palembang yang didiagnosis oleh dokter rumah sakit berdasarkan gejalan klinis dan tes widal ( minimal ada peningkatkan titer O dua kali lipat dari sebelumnya ). Sedangkan kontrol adalah anak dengan umur yang sama yang belum pernah menderita atau tersangka demam typhoid, yang mempunyai karakteristik hampir sama dengan kasus. Besar sampelnya sebanyak 34 (14 kasus dan 20 kontrol) Hasil: Setelah dianalisis secara tabulasi silang dan dilanjutkan dengan analisis regresi logistik ganda dengan taraf signifikan 5% (0,05) maka dari variabel - variabel tersebut diatas yang merupakan faktor risiko kejadian demam typhoid pada penderita di RSMH Palembang adalah frekuensi jajan (p = 0,0495 ; OR 2,9), sumber air yang digunakan (p = 0,047 ; OR 4,89), dan kualitas jamban (p = 0,005 ; OR 2,23) Kesimpulan: Mereka yang frekuensi jajan di luar rumah setiap hari mempunyai 2,9 kali lebih besar untuk terkena penyakit demam typhoid dibandingkan dengan anak yang jajan di luar rumah hanya kadang-kadang saja. Kebiasaan jajan di pedagang kaki lima lebih berisiko untuk terkena demam typhoid dibandingkan yang jajan di warung makan. Sumber air yang digunakan sehari-hari non PDAM mempunyai risiko lebih besar untuk terkena penyakit demam typhoid dibandingkan dengan mereka yang menggunakan sumber air PDAM. Kualitas jamban yang buruk mempunyai risiko lebih besar dibandingkan dengan mereka yang kualitas jambannya baik.Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka disarankan kepada instansi terkait untuk melakukan penyuluhan kesehatan guna meniningkatkan akan bahayanya jajan di luar rumah dan sanitasi lingkungan yang baik terutama pada sumber air yang digunakan di rumah dan kualitas jamban yang dipakai sehari-hari. sanitasi
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
1207000142 | T81632 | T816322012 | Central Library (REFERENCES) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available