Skripsi
TERAPI KOMBINASI ASMA BRONKIAL DERAJAT PERSISTEN BERAT PADA BAGIAN ANAK RUMAH SAKIT MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2005
Joginta Muharli Hakim Lubis; 85 halaman 2006) Asma bronkial adalah penyakit saluran napas kronik yang penting dan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius di berbagai negara di seluruh dunia. Oleh sebab itu penanganannya memerlukan perhatian yang serius. Pemberian obat secara polifarmasi pada pasien asma bronkial harus mempertimbangkan kemungkinan interaksi yang terjadi karena resep yang tidak rasional dapat lebih memperberat penyakit. Untuk itu perlu diketahui kemungkinan interaksi yang terjadi sehingga pemberian kombinasi obat dapat bermanfaat bagi kesembuhan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi obat yang digunakan dalam terapi asma bronkial dan bagaimana kemungkinan interaksi dari kombinasi obat tersebut Penelitian yang dilakukan adalah survei pengunaan obat anti asm a kombinasi, dengan menggunakan data sekunder. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15-19 Juni 2006 terhadap 25 pasien yang pernah dirawat di Instalasi Rawat Inap Bagian Anak Rumah Sakit Moehammad Hoesin Palembang. Hasil penelitian menunjukkan distribusi pasien menurut jenis kelamin laki-laki sebesar 14 orang (56%) dan wanita 11 orang (44%). Penderita terbanyak pada umur adalah 4-7 tahun (44%). Sebagian besar penderita dirawat selama 2-7 hari (68%). Jenis penyakit penyerta asma bronkial terbanyak adalah infeksi saluran napas (24%). Obat asma yang paling banyak digunakan adalah aminofilin sebesar (64%). Kombinasi antar obat asma yang terbanyak berinteraksi adalah Aminofilin dan Salbutamol dengan persentase (17,8%). Kombinasi obat asma dengan obat lain yang terbanyak berinteraksi adalah aminofilin dan ambroksol dengan persentase (13%). Dari 45 kombinasi antar obat asma, terjadi interaksi yang bersifat sinergisme sebesar (57,8%), bersifat potensiasi sebesar (40%), dan antagonisme sebesar (2,2%). Dari 23 kombinasi obat asma dengan obat lain, teijadi interaksi yang bersifat sinergisme sebesar (65,2%), bersifat potensiasi sebesar (21,8%), dan antagonisme sebesar (13%). Dari seluruh kombinasi obat untuk mengobati asma bronkial derajat persisten berat sebesar 24% k
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
0607000916 | T78571 | T785712006 | Central Library (Referens) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available