Skripsi
AKTIFITAS KOMPLEKS KITOSAN MONOSAKARIDA DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI Pseudomonas aeruginosa DAN Vibrio parahaemolyticus PADA SURIMI IKAN GABUS (Channa Striata)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan antibakteri pada formula komplek kitosan monosakarida. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2014 di Laboratorium Terknologi Hasil Perikanan, Laboratorium Mikrobiologi Budidaya Perairan, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian, Laboratorium Bioproses Teknik Kimia, Universitas Sriwijaya. Rancangan yang digunakan berupa Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan yang diulang sebanyak dua kali. Faktor perlakuan terdiri dari perbedaan monosakarida, yaitu CO (tanpa kitosan), Cl (kitosan), C2 (kompleks kitosan glukosa) C3 (kompleks kitosan galaktosa) dan C4 (kompleks kitosan fruktosa). Parameter yang diamati meliputi analisa proksimat kandungan surimi (meliputi kadar air, protein, lemak, karbohidrat, dan kadar abu), analisis absorbansi produk reaksi Maillard, analisis aktivitas antibakteri (metode Kirby Bauer), dan pengujian Angka Lempeng Total pada sampel surimi. Berdasarkan analisis diperoleh hasil komposisi kimia surimi ikan gabus berupa kadar air, kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat, dan kadar abu secara berturut-turut yaitu sebesar 86,7%, 0,28%, 0,11%, 4,24%, 1,7%. Hasil menunjukkan bahwa perlakuan perbedaan monosakarida yang digunakan memberikan pengaruh yang nyata terhadap warna coklat produk reaksi Maillard. Analisis produk reaksi Maillard menunjukkan bahwa kompleks kitosan galaktosa menghasilkan intensitas paling tinggi dibandingkan kompleks kitosan monosakarida lainnya dengan nilai absorbansi sebesar 0.248. Pengujian aktivitas antibakteri terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa menunjukkan aktivitas antibakteri terbaik dihasilkan oleh kitosan dibandingkan dengan kompleks kitosan monosakarida berdasarkan pengujian secara in vitro dengan diameter daerah hambat sebesar 19,75 mm. Sedangkan pada pengujian Total Plate Count pada matriks surimi diperoleh aktivitas antibakteri terbaik dengan penambahan kompleks kitosan glukosa (C2) dengan persen kenaikan jumlah bakteri sebesar 55%. Kompleks kitosan glukosa (C2) menunjukkan aktivitas antibakteri yang paling baik terhadap bakteri Vibrio parahaemolyticus dibandingkan dengan kompleks kitosan monosakarida lainnya berdasarkan pengujian in vitro dengan diameter daerah hambat sebesar 13,12 mm. Sedangkan pada pengujian Total Plate Count terhadap surimi ikan gabus, perlakuan kompleks kitosan galaktosa (C3) menghasilkan aktivitas yang lebih baik dibandingkan dengan kompleks kitosan monosakarida lainnya dengan persen kenaikan jumlah bakteri sebesar 17 %.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
1407002792 | T79932 | T799322014 | Central Library (Referens) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available