Skripsi
PREVALENSI WANITA MENOPAUSE BUNGKUK OSTEOPOROSIS TULANG BELAKANG DAN FAKTOR RISIKONYA DI KELURAHAN SIALANG KECAMATAN SAKO KOTAMADYA PALEMBANG
Ketika wanita memasuki masa menopause, terjadi penurunan fungsi ovarium yang mengurangi produksi hormon estrogen. Penurunan tingkat estrogen dalam tubuh ini menyebabkan perubahan siklus remodeling tulang, pada saat inilah proses pengurangan massa tulang dimulai yang berlanjut dengan terjadinya pengeroposan tulang yang dinamakan osteoporosis. Osteoporosis ini sulit didiagnosis, penyakit ini sering tidak menunjukkan gejala, tiba-tiba penderita mendapati dirinya sudah mengalami bungkuk tulang belakang. Faktor risiko potensial yang menyebabkan terjadinya bungkuk osteoporosis tulang belakang pada wanita menopause di Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Palembang antara lain menyangkut usia, indeks massa tubuh, konsumsi kalsium dan hal-hal yang menyangkut kebiasaan sikap tubuh sehari-hari, seperti duduk lama lebih dari dua jam, berdiri kurang dari tiga jam dan keteraturan berolahraga. Timbulnya punuk sebagai komplikasi dapat menurunkan kualitas hidup seseorang, akan timbul stres pada wanita yang merasa malu dengan bentuk tubuhnya akhirnya mereka membatasi dirinya sendiri untuk bersosialisasi. Selain itu, punuk yang timbul menghalangi pertukaran udara serta mengurangi volume udara paru, sehingga sering timbul pneumonia akibat mukus yang mengandung kuman tertahan di paru. Penelitian ini secara umum ditujukan untuk mengetahui prevalensi Wanita menopause bungkuk osteoporosis tulang belakang pada masyarakat di Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Palembang. Selain itu, penelitian ini juga untuk mengetahui distribusi Wanita menopause osteoporosis bungkuk tulang belakang berdasarkan faktor risiko yang ada. Data diperoleh dengan cara wawancara langsung kepada sampel yang didapat berdasarkan metode proportional random sampling. Dari hasil penelitian didapatkan angka prevalensi wanita menopause osteoporosis bungkuk tulang belakang di Kelurahan Sialang Kecamatan Sako pada tahun 2006 sebesar 13,75%. Bila ditinjau dari faktor risiko yang ada, ternyata wanita dengan dengan Indeks massa tubuh yang rendah paling banyak mengalami bungkuk tulang belakang. Ibu Rumah Tangga dengan Riwayat patah tulang osteoporosis dalam keluarga dan konsumsi susu yang kurang juga merupakan responden terbanyak yang menderita bungkuk osteoporosis tulang belakang. Berdasarkan aktifitas fisik sehari-hari, duduk yang lebih dari dua jam sehari ditemui pada 81,81% responden. Tidak satupun dari responden yang diwawancarai menggunakan Pil KB sebagai kontrasepsi oral. Ditemui pula wanita osteoporosis bungkuk tulang belakang yang menjalani operasi pengangkatan indung telur, juga ada wanita dengan aktifitas hormon tiroid yang berlebihan. Setiap masyarakat hendaknya berpartisipasi aktif dalam usaha mengurangi faktor risiko terjadinya bungkuk osteoporosis tulang belakang dengan kesadaran diri untuk merubah kebiasaan yang salah untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut dari bungkuk osteoporosis.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
0607000887 | T80456 | T804562006 | Central Library (REFERENCES) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available