Skripsi
PREVALENSI WANITA MENOPAUSE BUNGKUK OSTEOPOROSIS TULANG BELAKANG DAN FAKTOR-FAKTOR RISIKONYA DI KELURAHAN 24 ILIR KECAMATAN BUKIT KECIL KOTAMADYA PALEMBANG
Osteoporosis adalah problem kesehatan masyarakat yang mempengaruhi 75 juta orang di Amerika Serikat, Eropa dan Jepang, termasuk diantaranya wanita postmenopause dan hampir Sebagian besar pada orang orang yang lebih tua. Osteoporosis menyebabkan tulang menjadi rapuh. Risiko teijadinya fraktur kompresi pada tulang belakang yang dapat mengakibatkan seseorang menjadi bungkuk menjadi lebih tinggi pada penderita osteoporosis. Kifosis/bungkuk yang berat dapat menimbulkan nyeri, kegelian, mati rasa, kelemahan. Bungkuk juga dapat menimbulkan tekanan pada paru-paru. Angka penderita osteoporosis sebesar 19,7% di Indonesia merupakan populasi berisiko terjadinya bungkuk. Ada beberapa faktor risiko osteopororosis diantaranya usia lanjut, faktor keturunan, perempuan, paska menopause, bentuk tubuh kecil, kurang aktivitas atau latihan yang berlebihan, diet kurang kalsium, kekurangan vitamin D, perokok berat, peminum kopi berat dan mengkonsumsi alkohol yang berlebihan. Melalui penelitian ini kiranya dapat mengetahui prevalensi bungkuk yang disebabkan osteoporosis dimasyarakat dapat mencegah penyakit ini terjadi d i masyarakat dengan menghindarkan gaya hidup yang berisiko tinggi yang dapat meningkatkan risiko teijadinya bungkuk karena osteoporosis. Pada penelitian ini dilakukan studi cross sectional/studi prevalensi yang bersifat deskriptif dalam mencari prevalensi penderita osteoporosis tulang belakang dan faktor risikonya. Pengumpulan data dengan wawancara terstruktur yang dibantu dengan kuisioner pada sampel yang terpilih. Populasi penelitian ini adalah wanita menopause di kelurahan 24 Ilir, kecamatan Bukit Kecil, kotamadya Palembang dan sampel penelitian adalah subyek penelitian yang didapat dari proportional random sampling dan sampelnya sebanyak 80 orang. Dari penelitian diperoleh 14 responden yang terkena bungkuk osteoporosis tulang belakang dan dari data kuisoner didapatkan bahwa responden berada dalam kelompok usia 51-80 tahun. Sebagian besar responden memiliki riwayat patah tulang osteoporosis dalam keluarga, tidak bekerja, tidak mempunyai kebiasaan berolahraga, tidak mengkonsumsi susu setiap hari. Kejadian bungkuk osteoporosis tulang belakang di masyarakat ternyata cukup tinggi., hal ini mungkin disebabkan berbagai faktor seperti gaya hidup tidak sehat (mengkonsumsi nutrisi dengan kadar rendah serat - tinggi lemak), kurang gerak serta pengetahuan mencegah osteoporosis yang kurang. Oleh karena itu perlunya kesadaran akan pencegahan yang dilakukan sejak dini agar tidak terjadi hal hal yang merugikan individu. Pencegahan dapat dilakukan dengan mengkonsumsi susu setiap hari, olahraga yang teratur, paparan sinar matahari setiap harinya 15-20 menit setiap harinya (dari pukul 06 pagi - 09 pagi), dan sebaiknya memeriksakan diri bila mengalami tanda-tanda osteoporosis tulang belakang. Dengan hal ini kiranya dapat meningkatkan kualitas hidup masing-masing individu di bangsa ini.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
0607000917 | T80459 | T804592006 | Central Library (REFERENCES) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available