Skripsi
FREKUENSI PENDERITA DIABETES MELITUS PADA SISWA-SISWI OBESITAS DI SMU XAVERIUS 1 PALEMBANG
Obesitas merupakan suatu kelainan metabolisme yang paling lama tercatat dalam sejarah, mulai sejak jaman Mesir dan Yunani purba, bahkan hingga sekarang keadaan ini telah menjadi suatu permasalahan serius. Masyarakat sering tidak menganggap obesitas sebagai suatu penyakit tetapi justru merupakan sesuatu yang wajar bahkan dianggap sebagai suatu tanda kemakmuran. Padahal, sebenarnya obesitas mempunyai kaitan erat dengan terjadinya berbagai penyakit yang serius seperti hipertensi, diabetes melilus, penyakit jantung koroner dan sebagainya. Keadaan ini dapat terjadi pada berbagai lapisan usia (anak-anak, remaja, dewasa). Sejumlah penelitian menunjukkan prevalensi obesitas cenderung meningkat, terutama pada usia remaja. Keadaan ini juga diikuti dengan didapatnya angka yang cukup signifikan pada sejumlah penelitian epidemiologi mengenai prevalensi diabetes melitus terkait obesitas pada remaja. Hal ini mungkin saja menujukkan bahwa diabetes melitus terkait faktor risiko obesitas yang biasanya terjadi pada orang tua, kini juga dapat terjadi pada usia remaja. Suatu penelitian deskriptif dilakukan untuk mengetahui frekuensi siswa-siswi obesitas dan frekuensi penderita diabetes melitus pada populasi siswa-siswi obesitas di SMU Xaverius J Palembang. Penelitian ini dilaksanakan di SMU Xaverius 1 Palembang, pada bulan Februari - April 2005. pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran berat badan, tinggi badan dan kadar gula darah sewaktu. Metode Dari hasil pengukuran berat badan dan tinggi badan terhadap 1509 siswa (772 siswa dan 737 siswi) didapat frekuensi obesitas (BMI>27 kg/m2) sebesar 8.88%; pada laki-laki (siswa) yaitu 12,56%, sedangkan pada perempuan (siswi) sebesar 5,02%. Dari hasil pengukuran gula darah sewaktu tidak didapati siswa-siswi dengan kadar gula darah sewaktu > 200 mg/dl pada pemeriksaan hari pertama sehingga tidak dilakukan pemeriksaan hari kedua. Diagnosis diabetes melitus pada penelitian ini ditegakkan berdasarkan pada kriteria didapatkan dua angka abnormal (> 200 mg/dl) pada pemeriksaan kadar gula darah sewaktu, maka dari penelitian ini tidak didapatkan penderita diabetes melitus terkait obesitas. Pihak-pihak terkait seperti Departemen Kesehatan, dan badan-badan kesehatan lainnya perlu menyebarluaskan akibat buruk obesitas kepada masyarakat untuk mencegah berbagai akibat buruk yang ditimbulkannya. Perlu dilakukan pemeriksaan ulangan tiap tahunnya terhadap remaja yang memiliki faktor risiko tinggi untuk terjkadinya diabetes melitus, karena diagnosis dini diabetes melitus penting untuk mencegah berbagai komplikasi yang dapat terjadi.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
0507001042 | T80401 | T804012005 | Central Library (REFERENCES) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available