Skripsi
HUBUNGAN MANIFESTASI SIFAT, TIPE, LAMA DAN FREKUENSI KEJANG DENGAN JENIS KELAMIN PENDERITA KEJANG DEMAM PADA ANAK UMUR 6 BULAN HINGGA 5 TAHUN DIRAWAT INAP BAGIAN ANAK RSMH PALEMBANG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2011
Kejang demam adalah serangan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38°C) akibat suatu proses ekstrakranium. Secara umumnya, anak laki-laki lebih sering menderita kejang demam daripada anak perempuan. Manifestasi klinik kejang demam terdiri dari sifat kejang, tipe kejang, lama kejang dan frekuensi kejang. Hingga kini, belum ada data mengenai hubungan manifestasi kejang dengan jenis kelamin penderita kejang demam anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan manifestasi kejang dengan jenis kelamin penderita kejang demam anak di RSMH Palembang. Metode : Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian analitik retrospektif dengan pendekatan rekam medik yang bersifat cross-sectional. Sampel penelitian adalah penderita kejang demam pada anak umur 6 bulan hingga 5 tahun yang dirawat inap di Bagian Anak RSMH dari Januari - Desember 2011. Variabel yang diteliti adalah jenis kelamin, sifat kejang, tipe kejang, lama kejang dan frekuensi kejang. Data yang terkumpul disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis dengan metode Chi-Square melalui program SPSS 20 untuk menguji hubungan antara manifestasi kejang dengan jenis kelamin penderita kejang demam anak dan kemudian dijelaskan secara naratif. Hasil : Dari hasil penelitian didapatkan jumlah sampel sebanyak 104 penderita kejang demam anak. Pada penelitian ini didapatkan sebanyak 62.50% (65 orang) penderita kejang demam anak itu adalah laki-laki dan 37.50% (39 orang) adalah perempuan dengan perbandingan 1.6 : 1. Tidak ada hubungan antara sifat kejang dengan jenis kelamin (p=0.630) dimana p>0.05 maka H1 ditolak. Tidak ada hubungan antara tipe kejang dengan jenis kelamin (p=0.067) dimana p>0.05 maka H1 ditolak. Tidak ada hubungan antara lama kejang dengan jenis kelamin (p=0.857) dimana p>0.05 maka H1 ditolak. Tidak ada hubungan antara frekuensi kejang dengan jenis kelamin (p=1.000) dimana p>0.05 maka H1 ditolak. Simpulan : Dapat disimpulkan bahwa anak laki-laki lebih sering menderita kejang demam daripada anak perempuan dengan perbandingan 1.6 : 1 dan tidak ada hubungan antara manifestasi sifat, tipe, lama dan frekuensi kejang dengan jenis kelamin pada penderita kejang demam anak.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
1307000504 | T80081 | T800812013 | Central Library (Referens) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available